Tantangan Pengembangan Pariwisata Berbasis TOD di Indonesia

Pengembangan berorientasi transit (TOD), merupakan konsep pembangunan yang mengintegrasikan transportasi umum massal dengan berbagai fungsi lain seperti perumahan, perkantoran, dan komersial. Di Indonesia, konsep TOD semakin populer, terutama di kota-kota besar. Namun, pengembangan pariwisata berbasis TOD di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan.

Tantangan Utama

  1. Integrasi yang Belum Optimal:

    • Konektivitas antar moda: Integrasi antara transportasi umum massal dengan moda transportasi lainnya seperti sepeda, pejalan kaki, atau kendaraan pribadi masih belum optimal. Ini membuat wisatawan kesulitan berpindah dari satu moda ke moda lainnya.
    • Informasi dan fasilitas: Informasi mengenai jadwal keberangkatan, rute, dan fasilitas di sekitar stasiun atau halte seringkali kurang memadai, sehingga wisatawan kesulitan merencanakan perjalanan.
  2. Kurangnya Atraksi Wisata di Sekitar Stasiun:

    • Pengembangan yang tidak terintegrasi: Pembangunan kawasan TOD seringkali hanya fokus pada aspek properti dan komersial, sementara pengembangan atraksi wisata yang menarik kurang diperhatikan.
    • Kurangnya variasi: Pilihan atraksi wisata di sekitar stasiun masih terbatas dan kurang variatif, sehingga kurang menarik bagi wisatawan.
  3. Keterbatasan Infrastruktur Pendukung:

    • Fasilitas umum: Fasilitas umum seperti toilet, tempat parkir, dan area hijau di sekitar stasiun seringkali kurang memadai atau tidak terawat dengan baik.
    • Aksesibilitas: Aksesibilitas bagi penyandang disabilitas dan lansia ke fasilitas umum di sekitar stasiun masih terbatas.
  4. Kurangnya Sumber Daya Manusia:

    • Kualitas SDM: Sumber daya manusia yang terlibat dalam pengelolaan pariwisata berbasis TOD seringkali kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai.
    • Promosi: Kegiatan promosi pariwisata berbasis TOD masih kurang efektif, sehingga potensi wisata yang ada belum termaksimalkan.
  5. Regulasi yang Belum Mendukung:

    • Perizinan: Proses perizinan untuk pengembangan pariwisata berbasis TOD seringkali rumit dan memakan waktu lama.
    • Kerjasama antar instansi: Koordinasi antara berbagai instansi pemerintah yang terkait dengan pengembangan pariwisata berbasis TOD masih belum optimal.

Dengan mengatasi tantangan-tantangan tersebut, pengembangan pariwisata berbasis TOD di Indonesia dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: TOD Sebagai Kunci Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

Untuk informasi lainnya hubungi admin kami di:

Whatsapp: (0812-3299-9470)

Instagram: @jttc_jogja

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

17 − sixteen =

Latest Comments