Konsep sustainability kini menjadi arah utama dalam pengelolaan pariwisata. Pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat perlu memastikan destinasi berkembang tanpa merusak lingkungan atau menyingkirkan nilai-nilai sosial dan budaya. Untuk itu, para pengelola destinasi perlu menggunakan alat ukur sustainability pariwisata agar dapat memantau dampak kegiatan wisata secara terukur dan berkelanjutan.
Secara global, dua alat yang banyak digunakan adalah Global Sustainable Tourism Council (GSTC) dan European Tourism Indicator System (ETIS). GSTC menetapkan empat pilar penilaian utama: manajemen destinasi, sosial-ekonomi, budaya, dan lingkungan. Sementara ETIS mendorong destinasi agar aktif melibatkan komunitas lokal dalam proses pemantauan dan pelaporan. Kedua alat ini membantu pengelola memahami sejauh mana prinsip keberlanjutan sudah berjalan di destinasi mereka.
Namun, masing-masing alat memiliki keunggulan dan tantangan. GSTC memberikan standar internasional yang kuat, tetapi penerapannya memerlukan biaya dan kapasitas tinggi. ETIS lebih mudah diadaptasi dan menumbuhkan partisipasi masyarakat, namun indikatornya sering kali belum sesuai dengan kondisi lokal Indonesia. Oleh karena itu, pengelola destinasi perlu menyesuaikan alat ukur tersebut dengan konteks lokal agar hasilnya lebih relevan dan bermanfaat.
Banyak destinasi di Indonesia mulai menerapkan alat ukur keberlanjutan dalam pengelolaannya. Desa wisata menggunakan indikator seperti pelestarian budaya, pengurangan sampah plastik, dan pemberdayaan masyarakat. Pemerintah daerah juga mengumpulkan data lapangan untuk mengevaluasi dampak sosial-ekonomi pariwisata serta mengarahkan kebijakan berbasis bukti. Hasilnya, pengelolaan menjadi lebih transparan, terukur, dan berorientasi jangka panjang.
Pada akhirnya, alat ukur sustainability destinasi pariwisata membantu setiap pemangku kepentingan mengambil keputusan yang lebih bijak dan bertanggung jawab. Jika Anda ingin mengembangkan sistem evaluasi keberlanjutan yang partisipatif, efisien, dan berbasis data, Kirana Adhirajasa siap menjadi mitra terbaik Anda. Melalui pengalaman dalam riset dan pendampingan destinasi, Kirana Adhirajasa akan membantu Anda menciptakan pariwisata yang tangguh, adil, dan berkelanjutan.
Baca juga : Kolaborasi Kajian Pariwisata
Untuk informasi lainnya hubungi admin kami di:
Whatsapp: (0812-3299-9470)
Instagram: @jttc_jogja

Comments are closed