Berikut Fungsi Analisis SWOT Desa Wisata

Kerangka Analisis SWOT

Analisis SWOT desa wisata berfungsi untuk menganalisis potensi wisata yang dimiliki oleh desa wisata. Hal ini sangat berpengaruh terhadap eksistensi desa wisata secara jangka panjang.

Pariwisata adalah salah satu industri jenis baru, yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam kesempatan kerja, taraf hidup, dan pendapatan serta bisa mengaktifkan sektor produksi lain di dalam suatu negara. Dalam hal ini, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan devisa dari sektor pariwisata.

Dalam pembangunan pariwisata, desa selalu menempati posisi yang strategis untuk dikembangkan. Selain daya tarik khas yang semakin diminati oleh wisatawan, pengembangan pariwisata desa berarti memberikan manfaat yang nyata bagi perbaikan kehidupan masyarakat dari aspek ekonomi dan pendapatan.

Keberadaan desa wisata dapat meningkatkan perekonomian desa sehingga pengembangan desa wisata adalah salah satu cara alternatif yang bisa memberikan dorongan bagi Pembangunan pedesaan yang berkelanjutan.

Pengembangan desa wisata merupakan suatu bentuk pengembangan wilayah desa yang lebih cenderung pada penggalian potensi desa dengan memanfaatkan unsur-unsur yang ada dalam desa sebagai atribut produk wisata.

Di tengah ancaman dan tantangan yang semakin berat dari berbagai kompetitor pelaku desa wisata lainnya, tentu masyarakat yang memiliki desa wisata melakukan analisis SWOT yang meliputi Strengh (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (peluang) dan Threats (Ancaman).

baca juga: Pemasaran Destinasi Pariwisata untuk Menarik Wisatawan

Analisis SWOT bisa digunakan untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi oleh desa wisata dan mampu memberikan solusi untuk permasalahan yang sedang dihadapi.

Berikut fungsi analisis SWOT desa wisata, yakni:

  1. Competitive Strategies

Competitive strategies merupakan strategi yang bersifat kompetitif dengan memanfaatkan peluang yang ada dengan kekuatan yang dimiliki. Beberapa contoh competitive strategies adalah mengidentifikasi dan memilih potensi lokal yang dinilai mempunyai daya tarik tinggi, penyediaan homestay yang memenuhi standar kenyamanan sebagai daya tarik wisata, dan penyajian kegiatan tradisi lokal sebagai daya tarik wisata.

2. Diversification Strategies

Diversification strategies merupakan strategi mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki sehingga dapat meminimalisir ancaman yang ada. Beberapa contoh diversification strategies adalah memupuk terus keramahan, semangat kebersamaan, dan gotong royong, peningkatan kapasitas pengelola desa wisata dan masyarakat yang terlibat dalam layanan wisata, serta mengembangkan ikon khas wisata yang berbeda dengan desa wisata lain.

3. Overview Strategies

Overview strategies ini bermaksud untuk memperkecil kelemahan yang ada dengan memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Beberapa contoh overview strategies adalah penyelenggaraan pelatihan pengolahan produk kearifan lokal, perbaikan sarana dan prasarana objek wisata, dan membangun jejaring kerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan desa wisata.

4. Defensive Strategies

Defensive strategies bertujuan untuk mengurangi kelemahan yang ada dengan upaya menghindari adanya ancaman yang terjadi. Beberapa contoh defensive strategies adalah komersialisasi aneka produk kearifan lokal yang bernilai ekonomis serta menyiapkan jalur evakuasi yang aman dan cepat bila sewaktu-waktu terjadi bencana.

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di 081232999470.

 

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

15 − 4 =

Latest Comments