Fenomena Gentrifikasi Akibat Pariwisata

Pengembangan Pariwisata Desa, Ide dan Inspirasi bagi Pemerintah

Gentrifikasi adalah proses di mana kawasan tertentu mengalami transformasi sosial dan ekonomi akibat kedatangan kelompok masyarakat dengan daya beli yang lebih tinggi. Dalam konteks pariwisata, gentrifikasi terjadi ketika daerah yang awalnya dihuni oleh komunitas lokal berpenghasilan rendah mulai menarik minat wisatawan dan investor. Hal ini seringkali menyebabkan perubahan besar dalam struktur demografis, ekonomi, dan budaya kawasan tersebut.

Penyebab Gentrifikasi dalam Pariwisata

  1. Peningkatan Investasi Properti: Kawasan wisata yang populer menarik investor untuk membangun hotel, vila, dan fasilitas lain yang ditujukan untuk wisatawan. Hal ini menyebabkan harga properti meningkat drastis, sehingga masyarakat lokal yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan biaya hidup yang semakin tinggi terpaksa pindah ke daerah lain.
  2. Perubahan Fungsi Lahan: Banyak daerah yang sebelumnya berfungsi sebagai kawasan permukiman atau ruang komunitas lokal berubah menjadi pusat komersial seperti restoran, kafe, dan toko cenderamata. Perubahan fungsi lahan ini seringkali mengabaikan kebutuhan masyarakat lokal.
  3. Kenaikan Biaya Hidup: Kedatangan wisatawan sering memicu lonjakan harga barang dan jasa, termasuk kebutuhan pokok. Hal ini menciptakan tekanan ekonomi bagi penduduk lokal yang tidak bekerja di sektor pariwisata atau tidak memiliki pendapatan yang memadai.

Baca Juga: Dampak Kebijakam Upah Minimum Terhadap Sektor Pariwisata

Dampak Gentrifikasi Akibat Pariwisata

  1. Penggusuran Penduduk Lokal: Masyarakat lokal yang tidak mampu mengikuti kenaikan biaya hidup atau sewa properti seringkali terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka. Fenomena ini menciptakan hilangnya identitas komunitas lokal.
  2. Erosi Budaya Lokal: Dengan meningkatnya fokus pada wisatawan, budaya lokal seringkali dikomodifikasi untuk memenuhi selera pasar. Tradisi dan kearifan lokal kehilangan makna aslinya dan beralih menjadi atraksi semata.
  3. Ketimpangan Sosial: Gentrifikasi seringkali menciptakan jurang yang semakin lebar antara penduduk lokal yang berpenghasilan rendah dan kelompok pendatang atau wisatawan yang memiliki daya beli lebih tinggi. Hal ini dapat memicu konflik sosial

Gentrifikasi ini adalah tantangan yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat. Dengan perencanaan yang tepat dan kebijakan yang inklusif, dampak negatif gentrifikasi dapat diminimalkan, sehingga pariwisata benar-benar menjadi sektor yang membawa manfaat bagi semua pihak.

Sumber:

  • Maheswara, A. P. (2024). Dampak Gentrifikasi Pariwisata terhadap Pola Permukiman Bali (Studi Kasus: Kelurahan Ubud). Institut Teknologi Bandung.
  • Prasetyo, E. (2018). Dampak Gentrifikasi Pariwisata di Kota Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.
  • Kanopi FEB UI. (2023). Gentrifikasi Pariwisata: Menilik Bayang-Bayang Bahaya Latennya bagi Negara Berkembang. Kompasiana.
  • Satyawati, D. G. P. (2023). Dampak Ketergantungan Pariwisata terhadap Masyarakat Bali. Kumparan.
  • Deska Athqia. (2023). Gentrifikasi sebagai Dampak Negatif Pariwisata. Kompasiana.

Untuk informasi lainnya hubungi admin kami di:

Whatsapp: (0812-3299-9470)

Instagram: @jttc_jogja

Tags:

Comments are closed

Latest Comments