Jangan mati sebelum ke Banda Neira – Jangan mati sebelum ke Banda Neira – Banda Neira merupakan salah satu destinasi wisata di pulau Maluku. Kepulauan Banda atau yang biasa dikenal “Banda Neira ini merupakan suatu kecamatan yang berada di kabupaten Maluku Tengah. Banda Neira adalah tempat dimana Sutan Syahrir diasingkan bersama sejumlah tokoh nasionalis lainnya seperti Bung Hatta oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai tahanan politik pada 11 Februari 1939. Sutan Syahrir bersama Bung Hatta diasingkan di Banda Neira selama kurang lebih 6 tahun. Mereka dipindahkan di Banda Neira setelah dari Boven Digoel setelah terjadinya wabah malaria disana. Rumah pengasingan Sutan Syahrir terletak di Jalan Said Tjong Baadillah, kelurahan Nusantara, kecamatan Banda Maluku Tengah.
Sutan Syahrir pernah menjelaskan dalam buku bertajuk renungan dan perjuangan, beliau mengungkapkan “Tiga jam lamanya kami berlayar cepat sekali karena angin cukup kencang , kami berlayar di atas taman-taman laut dan melihat matahari terbit sangat indahnya kemudian kami kembali lagi ke pantai dan seharian bermain-main dan juga bersantap disitu”. Dengan ungkapan Sutan Syahrir tersebut selaras dengan objek wisata yang berada di Banda Neira yakni wisata alam bawah laut dan wisata sejarah yang kini menjadi bukti terjadinya pengasingan Sutan Syahrir, Mohammad Hatta, dan Cipto Mangunkusumo.
Adapun destinasi wisata alam Banda Neira ialah Objek wisata Cagar Alam Laut (CAL). CAL merupakan salah satu destinasi wisata yang menyediakan banyak sarana bagi wisatawan seperti menyelam, snorkeling, perahu kayang, juga atraksi melihat lumba-lumba dan paus. Uniknya mereka juga menyelenggarakan lomba perahu belang atau balap perahu yang merupakan atraksi budaya disana yakni Manggurebe Belang. Selain mangggurebe Belang budaya unik lainnya adalah Timba Uli, Yaitu pesta laut yang dilangsungkan pada bulan Maret dan April dengan kegiatan menangkap hewan laut sejenis ulat berwarna hijau panjang seperti benang dan berbulu. Hewan laut tersebut akan dikumpulkan, dimasak dan dikonsumsi bersama.
Baca juga : Persiapan dan Pelaksanaan Tradisi Baarak Naga pada Masyarakat Banjar
Sedangkan destinasi wisata sejarah yang ada di Banda Neira antara lain Museum yang dulu menjadi rumah pengasingan para tokoh sejarah, kemudian ada benteng Nassau yang dibangun Portugis dan diperbesar Belanda pada masa JP Coen tahun 1622. Dulu Benteng Nassau dijadikan sebagai Benteng pertahanan sehingga dibangun di tepi pantai Pulau Banda. Lalu yang tak kalah menarik adalah museum Istana Neira yang menyerupai istana Bogor versi mini. Dibangun di tahun 1622 di Desa Dwiwarna dengan fungsi sebagai kantor administrasi, rumah gubernur dan residennya.
Keindahan dari Banda Neira itulah yang menjadi alasan mengapa Sutan Syahrir berani menyebut destinasi wisata yang menjadi calon situs warisan budaya dunia campuran UNESCO ini sebagai wisata yang wajib dikunjungi. Banda Neira memiliki segala aspek keindahan dan keunikan budayanya sendiri. Banda Neira merupakan saksi bisu perjuangan Pahlawan Resolusi Indonesia yang kita banggakan. Maka jangan mati dahulu sebelum ke Banda Neira.
Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pelatihan kami, anda dapat menghubungi admin (0812-3299-9470).
No responses yet