Kolaborasi Mitos dan Sains dalam Mitigasi Bencana

Kolaborasi Mitos dan Sains dalam Mitigasi Bencana – Sebagai mitos, kisah-kisah dan kepercayaan-kepercayaan yang dimiliki masyarakat lereng Merapi beserta dengan ritual, kebiasaan, anjuran dan pantangannya merupakan pengetahuan tradisional yang telah dijadikan acuan berpikir dan berperilaku masyarakat secara turun-temurun. Mitos Gunung Merapi dapat dikatakan sebagai kebijaksanaan lokal yang berperan sebagai katalog kebencanaan yang berisi petunjuk-petunjuk bagi masyarakat untuk menyikapi gejolak alam yang dinamis melalui legenda dan kisah-kisah interaksi manusia dengan kekuatan alam. Selama berabad-abad, ‘tumpukan’ kisah-kisah yang terus bertambah lapisannya menjadi suatu kompleks Mitos Gunung Merapi yang diturunkan dan diperkuat dari generasi ke generasi karena terbukti selalu berguna bagi masyarakat lereng Merapi (Troll et al., 2021, pp. 106–107).

Meski begitu, perkembangan ilmu pengetahuan modern dalam berbagai bidang seperti vulkanologi telah memberikan kontribusi yang begitu besar dalam menjelaskan fenomena-fenomena alam yang terjadi di Gunung Merapi. Ketika gempa terjadi di Yogyakarta pada tahun 2006, penjelasan-penjelasan saintifik mengenai lempeng tektonik yang berada di sepanjang Sungai Opak disajikan oleh media-media modern. Masyarakat yang terdampak bencana pun dapat berpegangan pada data-data yang dikeluarkan oleh badan-badan pemerintahan yang bergerak untuk menanggulangi bencana. Akan tetapi, penjelasan saintifik yang modern dan rasional tersebut kemudian membangkitkan memori masyarakat akan mitos-mitos yang sejak dahulu digunakan sebagai penjelasan akan berbagai guncangan yang terjadi di alam sekitarnya (Prawoto & Octavia, 2021, p. 229). Inilah sebabnya setiap letusan Merapi dapat dikatakan sebagai suatu pemicu kebangkitan mitos dan kepercayaan masyarakat lereng Merapi yang menawarkan pola-pola interpretasi tradisional akan kejadian alam Gunung Merapi (Schlehe, 1996, p. 396).

Baca juga : Keindahan Alam dan Rekreasi Highland Park Resort Bogor

Pemerintah dan badan-badan penelitian modern yang telah memiliki seperangkat pengetahuan rasional beserta program-program mitigasi bencana tidak dapat serta-merta meminta masyarakat untuk meninggalkan mitos yang selama ini ada dalam kepercayaan mereka. Teknologi secanggih apa pun yang digunakan untuk mempersiapkan masyarakat lereng Merapi dalam menghadapi ancaman Gunung Merapi tidak ada gunanya apabila tidak dikomunikasikan melalui pengetahuan lokal yang terkandung dalam Mitos Gunung Merapi (Spadone, 2019, p. 16). Dengan kata lain, pengetahuan saintifik harus dijembatani dengan pengetahuan kultural, sehingga masyarakat lokal mendapatkan informasi yang mumpuni mengenai bahaya vulkanik dan organisasi-organisasi yang bergerak dalam mitigasi bencana juga menyadari dan memahami adanya kepercayaan-kepercayaan lokal mengenai bencana. Hal ini dilakukan supaya “keberadaan teknologi dan intervensi eksternal tersebut mendukung upaya masyarakat untuk menjalankan konsep living in harmony with disaster” (Ragil et al., 2020, p. 17). Inilah yang terjadi dalam pengamatan (Schwartz-Marin et al., 2022) ketika terjadi kolaborasi antara spiritualitas, jejaring media sosial, dan logika sains yang menciptakan suatu ‘sistem monitoring terpadu’ dalam program mitigasi bencana Gunung Merapi. Sistem ini memberi ruang pada pengetahuan tradisional dan pengetahuan modern dalam pengambilan keputusan dan memanfaatkan teknologi mutakhir sebagai media komunikasi dengan masyarakat. Dengan begitu, pengetahuan tradisional dalam wujud Mitos Gunung Merapi yang dihayati oleh masyarakat lereng Merapi menjadi salah satu unsur penting yang menentukan keberhasilan program-program mitigasi bencana yang dikampanyekan pemerintah, badan-badan penanggulangan bencana, dan lembaga-lembaga modern lainnya.

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di (0812-3299-9470).

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × 1 =

Latest Comments