Kuliner Khas Aceh Cita Rasa Unik dan Menggugah Selera

Kuliner Khas Aceh Cita Rasa Unik dan Menggugah Selera – Berbicara kuliner khas Aceh, tentu identik dengan makanan yang memiliki cita rasa pedas dan berlemak. Dahulu, Aceh adalah tempat pertemuan pedagang dari berbagai daerah, sehingga tak heran Aceh mmeiliki kuliner yang beragam. Kuliner Aceh memiliki cita rasa perpaduan antara unsur Melayu, India, dan Arab. Berikut kuliner khas Aceh dengan cita rasa yang menggugah selera. 

  • Eungkot Paya

Eungkot Paya adalah kuliner khas Aceh yang terbuat dari ikan payau, seperti ikan gabus, ikan patin, dan ikan lele. Eungkot paya memiliki cita rasa yang asam dan pedas, dengan bumbu rempah berasal dari bumbu kelapa gongseng, santan, ketumbar, daun salam, koja, dan serai. Selain ikan, terdapat juga isian berupa jantung pisang dan/atau rebung untuk menambah cita rasa. 

  • Mie Aceh

ah-emping-lebih-mantap

Mie Aceh adalah salah satu kuliner khas Aceh yang paling populer. Mie Aceh bisa dimasak goreng maupun kuah, dengan berbagai isian seperti daging sapi, seafood, dan kambing. Mie Aceh terbuat dari mie kuning tebal yang dimasak dengan kuah kari yang kental dan pedas. Kuah kari ini terbuat dari berbagai macam bumbu rempah, seperti cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, serai, dan kayu manis. Mie Aceh biasanya disajikan dengan taburan bawang goreng, emping, dan acar. Acar yang digunakan pada mie Aceh terbuat dari mentimun, bawang merah, dan cabai rawit.

  • Sie Reuboh

Sie Reuboh adalah hidangan daging sapi yang direbus dengan cuka dan berbagai bumbu rempah, seperti cabai rawit, cabai merah, bawang merah, dan bawang putih. Sie Reuboh juga merupakan hidangan yang tahan lama. Daging sapi yang direbus dengan bumbu rempah dapat bertahan selama beberapa hari tanpa perlu disimpan di lemari es. Sie Reuboh sering dijadikan sebagai lauk oleh masyarakat Aceh dan sering disajikan saat momen bulan Ramadan. 

  • Keumamah (Ikan Kayu)

Keumamah terbuat dari ikan tongkol, cakalang, atau tuna yang telah direbus, dikeringkan, dan kemudian dimasak dengan santan, cabai hijau, dan berbagai bumbu rempah. Proses pembuatan keumamah dimulai dengan merebus ikan tongkol, cakalang, atau tuna hingga matang. Setelah itu, ikan dikeringkan di bawah sinar matahari hingga kering. Proses pengeringan membuat ikan berubah warna menjadi hitam seperti kayu. Sebelum dimakan, keumamah diolah terlebih dahulu dengan bumbu dan bahan lainnya.

  • Kue Bhoi

Kue Bhoi terbuat dari tepung terigu, telur, gula pasir, dan vanili. Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan sedikit renyah di bagian luar, serta memiliki rasa yang manis dan gurih. Kue Bhoi biasanya berbentuk seperti ikan, namun ada juga yang berbentuk bunga atau bintang. Kue ini dicetak dengan cetakan khusus. Kue ini biasanya dijadikan sebagai seserahan dalam acara pernikahan maupun oleh-oleh jika berkunjung ke rumah saudara. 

Baca juga : Menggali Flora dan Fauna Taman Nasional Gede Pangrango

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di (0812-3299-9470).

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

18 + three =

Latest Comments