Mass Tourism dan Green Tourism

Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang berkembang pesat dan memberikan dampak signifikan pada berbagai negara. Mass tourism dan green tourism adalah dua konsep dalam industri pariwisata yang memiliki dampak yang sangat berbeda terhadap lingkungan dan masyarakat. Mass tourism ditandai dengan volume wisatawan yang besar dan seringkali mengakibatkan kerusakan lingkungan, sementara green tourism mementingkan kelestarian alam dan budaya melalui praktik berkelanjutan.

1. Pengertian Mass Tourism dan Dampaknya

Mass tourism adalah bentuk pariwisata yang melibatkan kedatangan sejumlah besar wisatawan ke suatu destinasi dalam waktu yang sama. Biasanya, destinasi mass tourism adalah tempat-tempat populer seperti pantai, kota besar, atau situs warisan dunia yang menarik perhatian wisatawan internasional. Fenomena ini sering didorong oleh paket tur murah, infrastruktur wisata besar, dan promosi skala besar yang menarik wisatawan dari seluruh dunia.

Dampak utama mass tourism terhadap lingkungan sering kali bersifat merusak. Dengan volume wisatawan yang tinggi, terjadi peningkatan polusi udara, air, dan tanah. Limbah dari wisatawan, seperti sampah plastik dan sisa makanan, menumpuk di destinasi wisata yang tidak memiliki infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai. Selain itu, pembangunan besar-besaran untuk akomodasi, restoran, dan fasilitas wisata lainnya sering kali mengorbankan habitat alami, mengancam keanekaragaman hayati, serta memperburuk perubahan iklim.

Selain dampak lingkungan, mass tourism juga mempengaruhi sosial-budaya masyarakat setempat. Ketika budaya lokal dikomodifikasi untuk memenuhi permintaan wisatawan, ada risiko hilangnya keaslian dan tradisi. Ini menciptakan ketegangan antara masyarakat lokal dan wisatawan, terutama ketika keuntungan dari pariwisata hanya dinikmati oleh segelintir pihak.

2. Green Tourism sebagai Alternatif Berkelanjutan

Green tourism, atau pariwisata hijau, adalah konsep pariwisata yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat lokal, sambil tetap memberikan pengalaman wisata yang bermakna. Dalam green tourism, keberlanjutan menjadi prinsip utama. Wisatawan diajak untuk lebih sadar terhadap dampak perjalanan mereka, seperti penggunaan sumber daya alam yang bijak dan pengurangan jejak karbon.

Salah satu cara green tourism mengurangi dampak lingkungan adalah dengan mendorong wisatawan untuk menggunakan transportasi ramah lingkungan, seperti bersepeda atau menggunakan transportasi umum. Selain itu, green tourism mendukung penggunaan energi terbarukan, pengelolaan sampah yang baik, serta pelestarian flora dan fauna lokal. Penginapan yang ramah lingkungan, misalnya, sering kali dibangun dengan menggunakan bahan bangunan lokal dan memanfaatkan teknologi hemat energi.

Di sisi sosial-budaya, green tourism juga mendukung pelestarian budaya lokal. Alih-alih mengeksploitasi budaya untuk tujuan komersial, green tourism mendorong partisipasi masyarakat lokal dalam mengelola pariwisata, serta mempromosikan praktik-praktik adat yang autentik dan berkelanjutan.

3. Perbandingan antara Mass Tourism dan Green Tourism

Mass tourism dan green tourism memiliki pendekatan yang sangat berbeda dalam hal pengelolaan destinasi dan dampaknya. Mass tourism fokus pada volume tinggi, dengan tujuan untuk memaksimalkan keuntungan jangka pendek. Namun, pendekatan ini sering kali tidak memperhitungkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan masyarakat. Sebaliknya, green tourism berfokus pada kualitas dan keberlanjutan. Pariwisata hijau tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan memperkuat warisan budaya lokal.

Meskipun mass tourism memberikan keuntungan ekonomi yang besar dalam waktu singkat, green tourism menawarkan solusi jangka panjang yang lebih berkelanjutan. Dengan meningkatnya kesadaran global tentang krisis iklim dan pentingnya pelestarian budaya, green tourism diharapkan akan menjadi tren utama dalam pengembangan pariwisata di masa depan.

4. Masa Depan Pariwisata yang Berkelanjutan

Dengan semakin banyaknya wisatawan yang sadar akan pentingnya pariwisata berkelanjutan, green tourism memiliki potensi besar untuk tumbuh dan menggantikan model mass tourism yang tidak ramah lingkungan. Pemerintah, industri pariwisata, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek pariwisata. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa pariwisata tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat yang signifikan bagi lingkungan dan generasi mendatang.

Baca juga : Pariwisata Kerakyatan dalam Pengelolaan Destinasi

Referensi:

  • Gössling, S., & Hall, C. M. (2006). Tourism and Global Environmental Change.
  • Weaver, D. B. (2014). Sustainable Tourism: Theory and Practice.

Untuk informasi lainnya hubungi admin kami di:

Whatsapp: (0812-3299-9470)

Instagram: @jttc_jogja

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

one × 1 =

Latest Comments