Menyelami Efek Berganda atau Multiplier Effect Dalam Pariwisata : Dari Efek Langsung hingga Efek Lanjutan dalam Pariwisata – Pariwisata adalah sebuah industri yang kompleks dengan berbagai sektor dan komponen yang saling terkait. Komponen pada sektor pariwisata meliputi akomodasi (hotel, resort, vila, homestay, dan akomodasi lainnya), transportasi (pesawat, kereta api, bus, mobil, dan moda transportasi lainnya), atraksi wisata (destinasi wisata alam, budaya, sejarah, dan buatan manusia), agen perjalanan (penyedia jasa pemesanan tiket, akomodasi, dan paket wisata), serta MICE (meeting, incentive, conference, dan exhibition). Beberapa komponen pariwisata tersebut saling berkaitan dan memberikan dampak berganda atau multiplier effect.
Efek berganda pariwisata atau multiplier effect merupakan konsep yang menjelaskan dampak tidak langsung dari pengeluaran wisatawan terhadap perekonomian lokal. Artinya, uang yang wisatawan keluarkan selama perjalanan mereka tidak hanya dinikmati oleh bisnis pariwisata langsung, tetapi juga berdampak pada sektor-sektor ekonomi lainnya.
Multiplier effect atau efek berganda pada sektor pariwisata dapat bersifat langsung (direct effect), efek tidak langsung (indirect effect), dan efek lanjutan (induced effect). Efek langsung merupakan pengeluaran wisatawan terhadap bisnis pariwisata langsung. Efek tidak langsung merupakan pengeluaran bisnis pariwisata langsung untuk membeli barang dan jasa dari bisnis pendukung. Sedangkan efek lanjutan merupakan pengeluaran karyawan yang bekerja di sektor pariwisata dan sektor pendukung.
Sebagai contoh wisatawan datang ke sebuah destinasi pariwisata dan membelanjakan uang mereka untuk akomodasi, makanan, transportasi, atraksi wisata, dan souvenir. Pelaku bisnis pariwisata langsung seperti hotel, restoran, agen perjalanan, dan penyedia layanan wisata akan menerima pendapatan dari pengeluaran wisatawan. Pelaku bisnis pariwisata langsung kemudian menggunakan pendapatan tersebut untuk membeli barang dan jasa dari bisnis lain, misalnya pemasok makanan, perusahaan transportasi, dan sebagainya sehingga bisnis pendukung akan menerima pendapatan dari pelaku bisnis pariwisata langsung, hingga seterusnya.
Contoh lain adalah adanya pembangunan hotel di suatu wilayah yang menciptakan adanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Pembangunan hotel akan memicu hadirnya UMKM atau retail di sekitarnya. Jika hal tersebut terus berkembang maka memungkinkan adanya pembangunan mall, supermarket, hunian vertikal, destinasi pariwisata, dan sebagainya. Jika semua infrastruktur dan fasilitas sudah dibangun maka akan memberikan dampak yang jauh lebih besar dan lebih luas.
Pengembangan pariwisata yang sukses membutuhkan kerjasama dan koordinasi antara berbagai sektor dan komponen. Dengan memahami sektor dan komponen pariwisata, kita dapat merancang strategi yang efektif untuk meningkatkan kualitas dan daya saing industri pariwisata.
Baca juga : City Branding Langkah Strategis Pemasaran Pariwisata
Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di (0812-3299-9470).
No responses yet