Mitigasi Pariwisata Hadapi Tantangan dan Ancaman Cuaca Ekstrem – Industri pariwisata dihadapkan pada berbagai tantangan dan ancaman, salah satu yang paling signifikan adalah cuaca ekstrem. Fenomena ini, seperti banjir, kekeringan, badai, dan gelombang panas, menjadi semakin sering dan parah akibat perubahan iklim. Cuaca ekstrem dapat berdampak buruk pada berbagai aspek pariwisata, diantaranya kerusakan infrastruktur, gangguan operasional, risiko keamanan, merusak daya tarik wisata, dan membuat permintaan kunjungan menurun.
Kerusakan infrastruktur pariwisata, seperti bandara, jalan, hotel, dan tempat wisata, dapat terjadi akibat cuaca ekstrem. Hal ini dapat mengganggu akses wisatawan ke destinasi wisata dan menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Cuaca ekstrem juga dapat mengganggu operasi bisnis pariwisata, seperti penerbangan, transportasi, dan aktivitas wisata. Hal ini dapat menyebabkan penundaan, pembatalan, dan penutupan, yang berakibat pada hilangnya pendapatan dan ketidakpuasan wisatawan.
Pada aspek keselamatan wisatawan, cuaca ekstrem menimbulkan risiko keselamatan bagi wisatawan seperti banjir, tanah longsor, gelombang pasang, dan risiko keselamatan lainnya. Hal ini dapat merusak reputasi destinasi wisata dan membuat wisatawan enggan untuk berkunjung. Akibat cuaca ekstrem, daya tarik wisata risiko untuk mengalami kerusakan. Kerusakan pada daya tarik wisata, dapat mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung ke daya tarik tersebut.
Menghadapi berbagai tantangan dan ancaman ini, mitigasi pariwisata menjadi sangat penting. Mitigasi pariwisata adalah upaya untuk mengurangi dampak negatif cuaca ekstrem terhadap industri pariwisata. Beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam mitigasi pariwisata diantaranya sebagai berikut.
- Perencanaan dan pengembangan. Strategi ini dapat dilakukan dengan mengembangkan rencana dan strategi untuk menghadapi cuaca ekstrem, termasuk membangun infrastruktur yang tahan cuaca, menerapkan sistem peringatan dini, dan mengembangkan protokol tanggap darurat;
- Manajemen risiko. Strategi ini dapat dilakukan dengan analisis risiko cuaca ekstrem untuk mengidentifikasi potensi dampak dan mengembangkan strategi untuk menguranginya;
- Adaptasi, dengan mengadaptasikan operasi bisnis pariwisata untuk mempertimbangkan risiko cuaca ekstrem, seperti mengubah jadwal penerbangan dan aktivitas wisata, dan menyediakan alternatif bagi wisatawan yang terkena dampak cuaca ekstrem;
- Pendidikan dan pelatihan melalui peningkatan kesadaran dan pengetahuan tentang cuaca ekstrem di kalangan pelaku pariwisata dan wisatawan, serta memberikan pelatihan tentang cara menghadapi cuaca ekstrem; dan
- Kerja sama antara pemerintah, pelaku pariwisata, dan masyarakat untuk mengembangkan dan menerapkan strategi mitigasi pariwisata yang efektif.
Beberapa jurnal ilmiah telah membahas tentang mitigasi pariwisata dalam menghadapi cuaca ekstrem. Salah satu contohnya adalah jurnal berjudul “Climate Change: Vulnerability and Resilience of Tourism and The Entire Economy” oleh Dogru et al (2019) yang menjelaskan bahwa industri pariwisata dianggap sangat rentan terhadap perubahan iklim. Kerentanan dan ketahanan terhadap perubahan iklim memengaruhi pariwisata dan perekonomian secara keseluruhan. Kekuatan dan ketahanan pariwisata yang bervariasi di setiap negara berdampak pada tingkat pendapatan yang berbeda, semakin rendah tingkat pendapatan maka semakin rentan dan kurang tangguh sektor pariwisata, begitu sebaliknya.
Sementara jurnal “Climate Change in Tourism: Understanding the Impacts and Opportunities for Sustainability” oleh Tanrisever et al (2024), menjelaskan bahwa peningkatan suhu, perubahan pola curah hujan, dan peningkatan frekuensi serta keparahan kejadian cuaca ekstrem mempengaruhi penawaran dan permintaan pariwisata. Dari sisi penawaran, perubahan iklim mengancam infrastruktur pariwisata, atraksi alam, peluang rekreasi, dan aksesibilitas daya tarik wisata. Dari sisi permintaan, perubahan kondisi iklim mengubah tingkat kenyamanan pengunjung, risiko kesehatan, musim kunjungan daya tarik wisata, dan mempengaruhi pilihan daya tarik wisata.
Baca juga : Pencemaran Pantai Akibat Perkembangan Wisata Bahari
Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di 081232999470.
Sumber:
Dogru, T., Marchio, E. A., Bulut, U., & Suess, C. (2019). Climate change: Vulnerability and resilience of tourism and the entire economy. Tourism Management, 72, 292-305.
Tanrisever, C., Pamukçu, H., & Baydeniz, E. (2024). Climate Change in Tourism: Understanding the Impacts and Opportunities for Sustainability. In Future Tourism Trends Volume 1: Tourism in the Changing World (pp. 33-45). Emerald Publishing Limited.
No responses yet