Pariwisata Berbasis Konservasi

Pariwisata berbasis konservasi telah menjadi tren yang semakin populer di kalangan pelaku wisata dan masyarakat global. Pariwisata konservasi mengintegrasikan aspek pelestarian lingkungan, budaya, dan ekonomi lokal dalam pengelolaan destinasi wisata. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan harmoni antara kebutuhan wisatawan, konservasi alam, dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Salah satu bentuk pariwisata konservasi adalah ekowisata, yang biasanya dilakukan di kawasan alam seperti taman nasional, hutan lindung, atau area perlindungan laut. Dalam praktiknya, pariwisata konservasi melibatkan berbagai kegiatan seperti rehabilitasi lingkungan, perlindungan flora dan fauna, serta edukasi kepada wisatawan tentang pentingnya menjaga ekosistem. Dengan pendekatan ini, kawasan wisata tidak hanya menjadi tempat rekreasi tetapi juga pusat pembelajaran dan pelestarian lingkungan.

Keuntungan dari pariwisata konservasi sangat signifikan, baik dari segi ekologi maupun sosial. Secara ekologis, pariwisata jenis ini mampu meminimalkan dampak negatif terhadap alam. Contohnya, pendapatan dari tiket masuk taman nasional dapat dialokasikan untuk pemeliharaan kawasan dan upaya konservasi satwa liar. Dari sisi sosial, masyarakat lokal dapat memperoleh manfaat ekonomi melalui partisipasi aktif, seperti menjadi pemandu wisata, pengelola homestay, atau pengrajin lokal. Selain itu, pelibatan masyarakat juga mendorong mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

Namun, implementasi pariwisata konservasi memerlukan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, pengelola wisata, dan wisatawan itu sendiri. Tantangan seperti kurangnya kesadaran lingkungan, pengelolaan yang tidak optimal, serta tekanan dari aktivitas wisata massal harus diatasi dengan pendekatan strategis dan berkelanjutan.

Mendorong pariwisata konservasi sebagai solusi berkelanjutan bukan hanya pilihan tetapi kebutuhan. Di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim dan degradasi lingkungan, model pariwisata ini menawarkan harapan untuk masa depan. Dengan berwisata secara bertanggung jawab, kita tidak hanya menikmati keindahan alam tetapi juga turut menjaga kelestariannya.

Sumber:

  • Ardika, I. W. (2020). “Konsep dan Implementasi Pariwisata Berbasis Konservasi”. Jurnal Pariwisata Indonesia, 15(2), 45-56.
  • Suwandi, D. (2019). “Ekowisata sebagai Alternatif Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia”. Jurnal Lingkungan dan Pariwisata, 10(1), 21-30.
  • Nugroho, I. (2018). “Manfaat dan Tantangan Pengembangan Pariwisata Konservasi”. Jurnal Ekowisata Nusantara, 7(3), 103-115

Baca juga:Cara Mengoptimalkan Word of Mouth dalam Pariwisata

Untuk informasi lainnya hubungi admin kami di:

Whatsapp: (0812-3299-9470)

Instagram: @jttc_jogja

 

Tags:

Comments are closed

Latest Comments