Pengelolaan Destinasi Wisata Maritim dan Kepulauan Berbasis Masyarakat

Indonesia, dengan kekayaan maritim dan kepulauannya, memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata yang berbasis lingkungan dan budaya lokal. Pengelolaan destinasi wisata maritim dan kepulauan yang melibatkan masyarakat setempat sebagai aktor utama menjadi kunci keberhasilan dalam memastikan keberlanjutan dan peningkatan kesejahteraan.

Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Wisata Maritim

Masyarakat lokal memiliki pengetahuan dan kearifan lokal yang sangat penting dalam pengelolaan destinasi wisata maritim dan kepulauan. Dengan memberdayakan masyarakat, pengelolaan dapat terlaksana secara lebih efektif dan berkelanjutan. Misalnya, masyarakat dapat dilibatkan dalam kegiatan pelestarian lingkungan, seperti menjaga kebersihan pantai, merawat terumbu karang, dan melindungi biota laut. Selain itu, masyarakat juga dapat mengembangkan produk wisata berbasis budaya lokal, seperti kerajinan tangan, kuliner tradisional, dan seni pertunjukan, yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Manfaat Ekonomi dari Pengelolaan Berbasis Masyarakat

Pendekatan berbasis masyarakat tidak hanya membawa manfaat lingkungan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Dengan dilibatkannya masyarakat dalam pengelolaan destinasi wisata, mereka dapat memperoleh pendapatan tambahan melalui berbagai aktivitas pariwisata, seperti pemandu wisata, penyewaan peralatan snorkeling, atau penjualan produk lokal. Hal ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal. Selain itu, pengelolaan berbasis masyarakat juga mendorong tumbuhnya usaha kecil dan menengah (UKM) di sektor pariwisata, yang pada gilirannya berkontribusi pada pengembangan ekonomi daerah.

Tantangan dan Solusi dalam Pengelolaan Berbasis Masyarakat

Meskipun memiliki banyak manfaat, pengelolaan destinasi wisata maritim dan kepulauan berbasis masyarakat juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya kapasitas dan pengetahuan masyarakat dalam mengelola pariwisata secara profesional. Untuk mengatasi hal ini, perlu ada pelatihan dan pendampingan yang intensif dari pemerintah dan lembaga terkait. Selain itu, penting untuk menciptakan kerjasama yang harmonis antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta untuk memastikan keberhasilan pengelolaan.

Baca juga : Potensi Desa Wisata Ketenger Banyumas: Surga Alam di Kaki Gunung Slamet

Kesimpulan

Pengelolaan destinasi wisata maritim dan kepulauan berbasis masyarakat merupakan strategi yang efektif untuk memanfaatkan potensi pariwisata secara berkelanjutan. Dengan melibatkan masyarakat, tidak hanya lingkungan yang terjaga, tetapi juga kesejahteraan masyarakat setempat dapat meningkat. Tantangan yang ada dapat diatasi dengan kerjasama dan pemberdayaan yang tepat, sehingga pengelolaan wisata maritim dan kepulauan dapat berjalan dengan optimal.

Sumber Gambar : destinasiwisatadomestik.blogspot.com

Sumber Referensi:

  1. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. (2022). Panduan Pengelolaan Wisata Berbasis Masyarakat. Jakarta.
  2. BPS. (2021). Statistik Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Jakarta.
  3. Salim, W. (2020). Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Berbasis Masyarakat. Makassar: Universitas Hasanuddin Press.

Untuk informasi lainnya hubungi admin kami di:

Whatsapp: (0812-3299-9470)

Instagram: @jttc_jogja

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

14 + 11 =

Latest Comments