Perencanaan Pariwisata Melalui Neraca Satelit Pariwisata Daerah

Neraca satelit pariwisata daerah (Nesparda) merupakan salah satu alat penting dalam mengukur kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian suatu daerah. Dengan memanfaatkan nesparda, pemerintah daerah dapat mengetahui dampak langsung, tidak langsung, serta efek turunan dari aktivitas pariwisata terhadap indikator ekonomi seperti Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), lapangan kerja, hingga pendapatan masyarakat. Hal ini penting untuk mendukung perencanaan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis data.

Dalam konteks daerah, neraca satelit pariwisata berfungsi sebagai panduan untuk mengidentifikasi sektor-sektor prioritas dalam pengembangan destinasi. Misalnya, sektor akomodasi, traNespardaortasi, hingga usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terkait erat dengan pariwisata dapat diukur kontribusinya melalui nesparda. Selain itu, nesparda membantu pemerintah daerah merancang strategi pemasaran destinasi yang lebih efektif dan efisien. Dengan data yang terstruktur, promosi wisata dapat difokuskan pada pasar potensial, baik domestik maupun internasional.

Keunggulan nesparda adalah kemampuannya untuk menyajikan data yang terintegrasi dari berbagai sumber, termasuk survei wisatawan, data pajak daerah, hingga laporan keuangan sektor pariwisata. Sebagai contoh, sebuah daerah dengan potensi wisata bahari dapat menggunakan nesparda untuk menghitung nilai tambah dari sektor perikanan, transportasi laut, hingga pariwisata ekowisata. Dengan informasi ini, pemerintah dapat menentukan alokasi anggaran yang tepat untuk infrastruktur pendukung.

Implementasi nesparda di tingkat daerah juga menghadapi tantangan, seperti keterbatasan data dan koordinasi antarinstansi. Namun, dengan kemajuan teknologi informasi dan dukungan dari pemerintah pusat, penyusunan nesparda semakin memungkinkan dilakukan secara akurat dan berkala. nesparda yang akurat dan terperbarui secara berkala dapat menjadi basis untuk menarik investor, merancang kebijakan yang inklusif, hingga menjaga keberlanjutan sumber daya alam di destinasi wisata.

Sumber:

  • Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik Neraca Satelit Pariwisata Indonesia. Jakarta: BPS.
  • UNWTO. (2020). Tourism Satellite Account: Recommended Methodological Framework. Madrid: UNWTO.
  • Sugiyarto, G., & Blake, A. (2006). “Tourism and Regional Development: The Case of Indonesia.” Annals of Tourism Research, 33(3), 840–861.

Baca juga: Peluang Port Tourism

Untuk informasi lainnya hubungi admin kami di:

Whatsapp: (0812-3299-9470)

Instagram: @jttc_jogja

Tags:

Comments are closed

Latest Comments