Perkembangan Halal Tourism Indonesia

Pariwisata halal di Indonesia mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Destinasi wisata halal merupakan tempat wisata yang menyediakan fasilitas ramah Muslim, seperti makanan halal, hotel yang sesuai dengan prinsip syariah, tempat ibadah yang memadai, serta lingkungan yang bebas dari produk non-halal. Konsep ini sejalan dengan ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk melakukan perjalanan dan mengambil hikmah dari pengalaman tersebut. Dengan meningkatnya minat wisatawan Muslim, baik domestik maupun mancanegara, sektor ini memiliki peluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut guna memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata halal terkemuka di dunia.

Dalam mengkaji perkembangan pariwisata halal di Indonesia, berbagai data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Global Muslim Travel Index (GMTI), dan World Halal Travel and Tourism Index menunjukkan tren positif. Pertumbuhan sektor ini tidak hanya menarik wisatawan dari negara-negara mayoritas Muslim, tetapi juga dari negara dengan populasi Muslim minoritas. Keberagaman budaya dan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia turut menjadi faktor penarik utama. Beberapa destinasi wisata halal di Indonesia, seperti Lombok, Aceh, dan Sumatera Barat, telah meraih penghargaan di tingkat internasional, membuktikan bahwa potensi wisata halal di Tanah Air semakin diakui di kancah global.

Baca Juga : 7 Destinasi Wisata Halal di Indonesia, dari Aceh hingga Lombok

Dampak ekonomi dari perkembangan pariwisata halal terlihat dari meningkatnya kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pariwisata halal menciptakan peluang bisnis baru di berbagai bidang, termasuk industri perhotelan, kuliner halal, jasa perjalanan, serta ekonomi kreatif berbasis syariah. Selain itu, berkembangnya wisata halal juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal, sehingga berdampak positif terhadap kesejahteraan ekonomi. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang mencari pengalaman wisata berbasis nilai-nilai Islam, sektor ini menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Namun, meskipun prospek pariwisata halal di Indonesia cukup menjanjikan, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah belum adanya regulasi yang kuat untuk mengatur standar layanan wisata halal secara menyeluruh. Selain itu, infrastruktur dan fasilitas pendukung di beberapa destinasi wisata masih perlu ditingkatkan agar memenuhi standar internasional. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, pelaku industri pariwisata, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengembangkan sektor ini secara optimal. Dengan perencanaan yang matang, promosi yang tepat, serta dukungan kebijakan yang jelas, Indonesia berpotensi menjadi pusat wisata halal dunia.

Sebagai langkah ke depan, pemerintah diharapkan dapat merancang regulasi yang lebih komprehensif untuk mendukung industri pariwisata halal. Selain itu, kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk komunitas internasional, dapat membantu memperluas jangkauan promosi wisata halal Indonesia. Dengan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan, Indonesia dapat mempertahankan daya saingnya di pasar global serta menjadikan pariwisata halal sebagai pilar utama dalam pengembangan ekonomi nasional.

Sumber Referensi :

Abdul Hamid, I. 2010. Islamic compliance in hotel and restaurant business. Paper presented at the Asia-Euro Conference: Transformation and modernisation in tourism, hospitality and gastronomy.
Al-Qhardhawi, Y. 1994. Al-Halal wa al-Haram fi al-Islam. Maktabah al-Islami: Bayrut.
Ala-Hamarneh. 2011. Islamic tourism: A LongTerm Strategy of Tourist Industries in
the Arab World After 9/11, Centre for Research on The Arab World, 2011. Di akses Oktober 2018 pada http://www.staff.uni-mainz.de/alhamarn/.
Arby, I. 2017. Apa itu Wisata Syariah atau Halal Tourism?. Diakses Oktober 2018 pada
http://muhaiminzul.lecture.ub.ac.id/files/2017/02/10.Wisata_Syariah_Halal_Tourism pdf.
Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Indonesia 2018. Badan Pusat Statistik: Jakarta.
Battour, M., Battor, MM, dan Ismail MN. 2012. The Mediating Role of Tourist Statisfaction: A Study of Muslim Tourists in Malaysia. Journal of Travel and Tourism Marketing. 29 (3): 279-297.
Battour, M, dan Ismail, MN. 2016. Halal Tourism: Concepts, Practises, Challenges and Future. Tourism Management Perspective. 19: 150-154
Battour, M., Ismail, MN, dan Battor, M. 2010. Toward a Halal Tourism Market.
Tourism Analysis. 15(4): 461-470.
Bhuiyan, MAH., Siwar, C., Ismail, SM, dan Islam, R. Potentials of Islamic Tourism: A Case Study of Malaysia on East Coast Economic Region. Australian Journal of Basic and Applied Sciences. 5(6): 1333-1340.
Bon, M, dan Hussain, M. 2010. Halal Food and Tourism: Prospects and Challenges. Dalam Scott, N, dan Jafari, J (Eds). Tourism in The Muslim World. Emerald Group Publishing Limited: Bingley.
Chookaew, S., Chanin, O., Charatarawat, J., Sriprasert, P, dan Nimpaya, S. 2015.
Increasing Halal Tourism Potential at Andaman Gulf in Thailand for Muslim Country. Journal of Economics, Business and Management. 3(7): 739-741.
Din, H. 1989. Islam and Tourism Patterns, Issues, and Options. Annals of Tourism Research. 16: 542–563.
Duman, T. 2011. Value of Islamic Tourism Offering: Perspectives from the Turkish Experience, World Islamic Tourism Forum (WITF, 2011), Kuala Lumpur, Malaysia. Diakses Oktober 2018 pada http://www.iais.org.my/icr/index.php/icr/article/viewFile/13/12.
El-Gohary, H. 2016. Halal Tourism, is it Really Halal. Tourism Management
Perspective. 19: 124-130. Global Muslim Travel Index
Hamdan, H., Issa, ZM., Abu, N, dan Jusoff, K. 2013. Purchasing Decisions amon
Muslim Consumers of Processed Halal Food Products. Journal of Food Products Marketing. 19(1): 54-61. Vol. V.
Henderson, JC. (2016). Halal Food, Certification and Halal Tourism: Insight from Malaysia and Singapore. Tourism Management Perspective. 19: 160-164.
Islamic Tourism Centre (2015). Grab a Bigger Slice of Muslim Market. Diakses
Oktober pada http://itc.gov.my/itc-news/grab-a-bigger-slice-of-muslim-tourismmarket/.
Jaelani, A. 2017. Halal Tourism Industry in Indonesia: Potential and Prospect. MPRA Paper No. 76237.
Jafari, J, dan Scott, N. 2014. Muslim World and its Tourism. Annals of Tourism
Research. 44: 1-19.
Kementrian Pariwisata. )2015). Laporan Akhir Kajian Pengembangan Wisata Syariah. Kementrian Pariwisata: Jakarta.
Khan, F, dan Callanan, M. (2017). The “Halalification” of Tourism. Journal of Islamic Marketing. 8(4): 558-577.
Master Card and Crescent Rating (2016). Global Muslim Travel Index 2016. Diakses November 2018 pada https://www.crescentrating.com/reports/mastercard
crescentrating-global-muslim-travel-index-gmti-2016.html.
Mohamad Taiyab, M. (2009). International Islamic Tourism and Halal Week.
Mohd Salleh, N.H., Othman, R., Mohd Noor, AHS., dan Hasim, MS. 2010. Malaysian Tourism Demand from The Middle East market: A Preliminary Analysis. Jurnal Antarabangsa Kajian Asia Barat. 2(1): 37–52.
Mohsin, A., Ramli, N, dan Alkhulayfi, BA. 2016. Halal Tourism: Emerging
Opportunities. Tourism Management Perspective. 19: 137-143.

Untuk informasi lainnya hubungi admin kami di:

Whatsapp: (0812-3299-9470)

Instagram: @jttc_jogja

Comments are closed

Latest Comments