Pola Kunjungan Wisatawan – Wisatawan datang ke suatu destinasi wisata dengan tujuan untuk melihat daya tarik di tujuan wisata. Lue, Crompton, dan Fessenmaier (dalam Melinda Kusumaningrum, 2015) mengatakan bahwa ada empat jenis perjalanan, yaitu:
- Wisatawan melakukan perjalanan singkat ke atau dari tujuan utama dalam model “en rute”
- Model “base camp” Wisatawan dari tujuan tunggal untuk mengunjungi tempat wisata terdekat lainnya
- “Tur regional” merupakan perjalanan wisatawan ke daerah tujuan tetapi bukan hanya dalam satu local, melainkan wisatawan berhenti bermalam di sejumlah tempat dalam pola berurutan sebelum pulang.
- Pola Perjalanan berubah melibatkan multi-fokus yakni perjalanan mengunjungi sejumlah tempat tujuan tanpa bersamaan setiap km dari perjalanan.
Dalam melakukan perjalanan wisata, wisatawan membentuk suatu pola perjalanan yang oleh Mckercher dan Lew (2014)[1] disebut sebagai Konsep Tipe Pola Kunjungan. Konsep Tipe Pola Kunjungan terdiri dari: Single Pattern, Multiple Pattern, Complex Pattern.
- Single Pattern
Artinya wisatawan berkunjung satu destinasi dan kembali ke tempat asalnya dengan rute yang sama.
- Multiple Pattern
- Base Site
Artinya pola pergerakan wisatawan dimulai dari tempat asalnya ke destinasi utama dan dilanjutkan ke destinasi sekunder, destinasi sekunder dalam pola pergerakan ini dapat lebih dari satu destinasi.
2. Stop Over
Artinya pola pergerakan wisatawan dengan fokus menuju destinasi utama dimana dalam perjalanannya mengunjungi beberapa destinasi sekunder yang menarik dan dikunjungi wisatawan.
3. Chaining Loop
Artinya pola pergerakan wisatawan seperti lingkaran tanpa adanya pengulangan rute destinasi wisata. Wisatawan melakukan perjalanan dengan mengunjungi beberapa destinasi sesuai dengan tujuan wisatanya.
- Complex Pattern
4. Destination Region Loop
Artinya pergerakan wisatawan yang dimulai dengan rute mengelilingi destinasi lainnya. Setelah menyelesaikan tur secara berkeliling (pola lingkaran), mereka kembali ke tempat asal melalui rute yang paling singkat antara tujuan utama dan tempat asal berangkat. Ini merupakan kombinasi dari pola single point dan chaining loop.
Baca juga : Konsep Pariwisata Maksut Dan pengertian
5. Complex Neighbourhood
Merupakan kombinasi dua atau lebih pola-pola yang telah disebutkan di atas
Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pelatihan kami, anda dapat menghubungi admin (0812-3299-9470).
[1] McKercher, dan Lew, 2004. Tourist Flow And The Spatial Distribution Of Tourists. Dalam : Parroco, A. M., et. al. (2011). Multi-Destination Trip Behaviours: Methodological Issues and the Research Design of a Survei on Incoming Tourism in Sicily
No responses yet