mostbet az casinolackyjetmostbet casinopin up azerbaycanpin up casino game

Tahapan Rencana Induk Pariwisata Kabupaten Sleman, Apa Saja?

Gunung Merapi

Rencana induk pariwisata Kabupaten Sleman memiliki dua tahapan yang berbeda-beda. Berikut merupakan keterangan lebih lanjutnya.

Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110° 33′ 00″ dan 110° 13′ 00″ Bujur Timur, 7° 34′ 51″ dan 7° 47′ 30″ Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Sleman sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY dan Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Sebelah selatan berbatasan dengan Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi D.I.Yogyakarta. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.

Kabupaten Sleman merupakan salah satu daerah yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta.Kabupaten Sleman keadaan tanahnya dibagian selatan relatif datar kecuali daerah perbukitan dibagian tenggara Kecamatan Prambanan dan sebagian di Kecamatan Gamping. Makin ke utara relatif miring dan dibagian utara sekitar Lereng Merapi relatif terjal serta terdapat sekitar 100 sumber mata air. Hampir setengah dari luas wilayah merupakan tanah pertanian yang subur dengan didukung irigasi teknis di bagian barat dan selatan. Topografi dapat dibedakan atas dasar ketinggian tempat dan kemiringan lahan (lereng).

Potensi daya tarik wisata yang dapat menjadi sektor andalan perekonomian rakyat. Perlunya database pariwisata daerah yang memiliki prospek pengembangan yang berkesinambungan serta perlunya penguatan secara yuridis dengan mengarahkan terbitnya perda kepariwisataan untuk mendukung kontinuitas rencana beserta program yang dirancang.

baca juga: Analisis SWOT Desa Wisata di Kabupaten Sleman

Dikutip dari bappeda.slemankab.go.id, rencana induk pariwisata Kabupaten Sleman dijabarkan menjadi dua tahapan, yakni tahap I (2015-2020) dan tahap II (2021-2025) dengan mengembangkan 4 (empat) pilar yang harus dikembangkan secara sinergi dalam industri kepariwisataan, yang meliputi destinasi, industri, kelembagaan, dan pemasaran. Pada tahap I, akan dilakukan:

  • Pengembangan daya tarik wisata untuk meningkatkan daya saing dan akselerasi perkembangan kawasan pariwisata Kabupaten Sleman.
  • Pengembangan atraksi dan fasilitas desa-desa wisata Kabupaten Sleman guna meningkatkan daya saing dan keberlanjutannya.
  • Pengembangan infrastruktur dan moda transportasi penunjang ke dan dari objek wisata untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata.
  • Pengembangan sarana penunjang fasilitas wisata di destinasi wisata untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan wisatawan di objek wisata.
  • Pengembangan kapasitas masyarakat sebagai tuan rumah (host), baik di desa-desa wisata ataupun di sekitar objek wisata.
  • Pengembangan tindakan pelestarian sumber daya wisata dan lingkungan di kawasan wisata dan atau di desa-desa wisata.
  • Penyusunan Kajian Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) Daerah sesuai arahan pengembangan yang telah ditetapkan.
  • Pengembangan fasilitasi, regulasi, insentif dan disinsentif untuk pengembangan usaha pariwisata.
  • Pengembangan fasiliTasi, regulasi, insentif dan disinsentif untuk pengembangan usaha pariwisata.
  • Pengembangan kemitraan antar para pelaku industri wisata dalam rangka menunjang destinasi Sleman.
  • Pengembangan prosedur dan mekanisme tanggung jawab sosial (corporate social responsible) industri wisata bagi penguatan kapasitas dan lingkungan masyarakat di sekitar objek wisata dan atau desa-desa wisata.
  • Pengembangan standardisasi dan sertifikasi SDM dan industri di bidang usaha jasa pariwisata mengantisipasi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
  • Penguatan peran Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Sleman dalam melakukan promosi destinasi secara optimal.
  • Pengembangan dan penguatan lembaga pengelola desa wisata, Forkom Desa Wisata dan penambahan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kabupaten Sleman.
  • Pengembangan kompetensi sumber daya manusia terkait dengan Kapasitas dan Ketrampilan pada beberapa asosiasi: Himpunan Pramuwisata, ASITA, PHRI, Saka Pariwisata, Polisi Pariwisata.
  • Pengembangan model pemasaran kepariwisataan guna memperluas pasar, baik wisatawan nusantara atau wisatawan mancanegara.
  • pengembangan strategi dan materi serta content promosi yang up date, komprehensif dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing lainnya.
  • Pengembangan media promosi yang dipergunakan, baik secara elektronik (IT) ataupun non elektronik.
  • Pengembangan citra kepariwisataan Sleman sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman dan berdaya saing.

Sedangkan pada tahap II (2021-2025), tujuan yang ingin dicapai adalah :

  • Terwujudnya Sleman sebagai destinasi yang inovatif, aman, nyaman, dan menarik serta mudah dijangkau ditunjang dengan lingkungan yang terjaga sehingga mampu meningkatkan PAD dan kesejahteraan masyarakat.
  • Terwujudnya industri pariwisata yang berdaya saing, kredibel, mampu menggerakkan kemitraan usaha, dan bertanggung jawab atas kelestarian dan keseimbangan lingkungan alam dan sosial dan budaya.
  • Terwujudnya organisasi kepariwisataan level pemerintah dan masyarakat (komunitas), regulasi dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien guna mendorong kepariwisataan berkelanjutan.
  • Terwujudnya pemasaran yang sinergis, unggul dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kunjungan dan lama tinggal wisatawan.

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di 081232999470.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *