Sejarah dan Lokasi Goa Seluman – Pesanggrahan Wonocatur atau Situs Wonocatur terletak di wilayah Jl. Wonocatur No.26, Karang Bendo, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara penamaannya pesanggrahan ini sering kali disebut sebagai Goa Seluman ataupun Goa Siluman. Namun jika ditilik dari cerita sejarahnya, pesanggrahan ini dibangun oleh Hamengku Buwono II, meskipun situs Goa Seluman ini tidak setenar Taman Sari ataupun Warung Boto. Namun, pesanggrahan ini memiliki cerita sejarah yang cukup penting yaitu sebagai tempat bertapa kalangan Keraton.
Berdasarkan penataan ruang-ruangnya, pesanggrahan ini dijadikan sebagai sarana rekreasi dengan adanya taman, kolam atau pulau buatan. Pesanggrahan Goa Seluman juga dijadikan sebagai sarana pertahanan, ditunjukkan dengan adanya jalur evakuasi atau jalan tembus dan tembok-tembok yang tinggi. Pesanggrahan ini juga dijadikan sebagai sarana spiritual yang diwujudkan dalam ruang meditasi atau tempat untuk sholat.
Pesanggrahan Goa Seluman ini merupakan salah satu pesanggrahan yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono II mulai 1792 hingga 1810 yang masih dapat terlihat bentuk wujudnya. Goa Seluman merupakan sebuah situs sejarah berupa bangunan yang memiliki bentuk empat persegi panjang yang terbuat dari semen. Goa Seluman juga memiliki dua pancuran berbentuk kepala naga dan burung beri (manuk beri). Dahulu air mengalir dari rahang naga dan paruh burung, kemudian air ditampung dalam sebuah kolam di bawahnya.
Awalnya Goa Seluman merupakan situs dengan ranah privat yang tidak sembarang orang dapat mengunjungi kawasan tersebut. Hal ini dikarenakan tempat ini pada awalnya digunakan keluarga Keraton untuk bersemedi. Namun saat ini, kawasan tersebut sudah berubah menjadi ranah publik dikarenakan semakin banyak orang yang mengunjungi Goa Seluman tersebut untuk kepentingan pribadi seperti nongkrong dan berziarah untuk melakukan ritual dengan berbagai macam tujuan. Beberapa diantaranya adalah untuk kekayaan, obat, atau keperluan lainnya. Rata-rata dari peziarah mengatakan bahwa keinginan mereka terkabul setelah melakukan ritual di Goa Seluman.
Baca juga : Balai Yasa Berpotensi menjadi Daya Tarik Wisata Kota Yogyakarta
Goa Seluman dibangun pada daerah yang menjadi arah aliran serta sumber air sehingga terletak lebih indah dari daerah di sekitarnya/berupa lembah. Situs ini mempunyai dua sumber air utama, yaitu di dalam bilik pesanggrahan dan air yang dialirkan dari luar kompleks pesanggrahan. Aliran air dari luar terlihat dari adanya bekas saluran air yang masih dapat disaksikan hingga saat ini meskipun tidak berfungsi lagi.
Pada bagian depan berupa pintu masuk berbentuk paduraksa dan mempunyai hiasan manukberi pada ambang atasnya. Pada bagian belakang berupa bangunan pemandian yang mempunyai sebuah pintu di sisi selatan. Di sisi timur terdapat sebuah kolam pemandian yang dipisahkan dengan pintu dan disekat menggunakan kelir berhias motif bunga dan sulur-suluran.
Kemudian, pada bagian kolam mempunyai sumber mata air sendiri. Pada sisi barat dan timur terdapat bangunan berbentuk lengkung yang berfungsi sebagai pelindung pintu. Pada sudut tenggara terdapat selasar serta sebuah tangga. Pada sisi selatan terdapat kolam besar yang saat ini dimanfaatkan untuk kolam ikan oleh penduduk sekitar. Kolam sudut barat daya mempunyai hiasan berupa manuk beri yang mencengkeram ular, sedangkan kolam sudut tenggara terdapat hiasan berupa seekor naga. Sisi selatan kolam besar dibatasi dengan pagar keliling.
Situs ini digunakan untuk tempat rekreasi raja beserta keluarganya. Ada juga yang menyebut Goa Seluman merupakan tempat pesiraman (pemandian). Seperti berbagai situs peninggalan keratin lainnya, ada sumber mata air di dalam Goa Seluman. Persisnya di bilik pesanggrahan. Air dari kolam itu dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di(0812-3299-9470).
No responses yet