Tantangan Pariwisata Pada Persiapan Pemilu Resesi Dan Pentingnya Inovasi

Source by penamas.id

Tantangan Pariwisata Pada Persiapan Pemilu Resesi Dan Pentingnya Inovasi – Adanya liberalisasi menjadi salah satu arus pemikiran umum yang muncul sebagai respon perkembangan dunia yang sangat dinamis, progresif dan berkarakter multidimensi. Liberalisasi bukan sebagai isu faktual, namun selalu menjadi editorial dunia beberapa dekade. Terlepas dari suatu kebutuhan atau keinginan, liberalisasi merupakan proses yang sulit dihindari. Hampir tidak ada satu negara pun yang mampu berlari dari dekapan atau pelukan liberalisasi, hanya mungkin penerapannya bergantung pada kebutuhan, kemampuan, kemauan dan kesiapan suatu negara itu sendiri. Pada beberapa tahun terakhir, negara-negara berkembang menaruh perhatian lebih pada sektor pariwisata, hal tersebut dilihat dari dengan semakin semaraknya program pengembangan kepariwisataan di negara tersebut. Negara yang satu seolah-olah hendak melebihi negara yang lain untuk menarik kedatangan lebih banyak wisatawan. Hal tersebut diukur secara kuantitas dan peranan pariwisata cukup nyata sebagai tulang punggung pembangunan di Indonesia.

Proses liberalisasi sekarang ini telah menyentuh sektor jasa pariwisata. Kenyataan ini telah menawarkan peluang sekaligus tantangan bersama. Dilihat dari berbagai faktor produksi seperti modal, tanah, tenaga kerja, teknologi, dan manajemen, sektor pariwisata menjanjikan keuntungan yang maksimal sehingga dapat menjadi peluang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerataan ekonomi secara keseluruhan. Diketahui bahwa pariwisata diprediksi terus bertumbuh pada tahun 2023. Dengan adanya pertumbuhannya pariwisata tersebut bukan berarti hal ini tanpa tantangan. Dampak resesi yang cukup signifikan merupakan meningkatnya angka kemiskinan karena penurunan lapangan kerja dan pendapatan, banyak keluarga yang terpaksa hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit dan mungkin harus mengalami penurunan kualitas hidup mereka. Resesi juga dapat mempengaruhi tingkat investasi di suatu negara, akan tetapi Jika dilingkup global tantangan isu resesi The Weekly Brief with Sandiaga Uno, selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2023 sebesar 3,5 juta – 7,4 juta kunjungan. Meskipun resesi pada tahun 2023 menjadi topik yang mendunia, maka perlu menyiapkan rantai pasok dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan memperkuat UMKM. Sementara di tingkat global, isu resesi diperkirakan juga akan berdampak. Pada sebagian kalangan meyakini isu resesi tidak berdampak banyak pada Indonesia, akan tetapi ada kemungkinan hal itu berdampak pada negara-negara asal wisatawan mancanegara.

Dengan adanya inflasi atau harga BBM yang tinggi di beberapa negara akan menyeret negara-negara lainnya jatuh dalam jurang resesi, salah satunya adalah Indonesia. Oleh sebab itu, sektor pariwisata menjadi salah satu yang terancam meskipun Indonesia mempunyai kemungkinan kecil tidak akan masuk ke jurang resesi. Di Indonesia ada tantangan lain yakni tahun pemilihan umum (pemilu), meskipun dari pemerintah meyakini pemilu tidak akan berdampak negatif untuk pariwisata. Akan tetapi adanya pemilu di Indonesia diprediksi akan memunculkan beberapa dampak salah satunya soal kegiatan berwisata. Selain itu tantangan pariwisata untuk dalam negeri mungkin salah satunya merupakan pemilu.

Baca juga : Desa Wisata Unggul Majukan Pariwisata Indonesia

Sementara di lingkup lokal, dengan melihat indikator yang ada masih positif. Hanya, ada dua hal yang akan menjadi persoalan khas yang harus diwaspadai. Keduanya adalah mengenai kapasitas dan kebosanan. Terkait dengan inovasi di sektor pariwisata ketika seseorang biasanya datang ke salah satu destinasi wisata sekali kemudian berfoto-foto, akan tetapi jika harus mengulanginya untuk datang ke destinasi yang sama di lain waktu, orang mungkin akan bosan jika kondisinya masih sama. Namun mengenai adanya tahun politik, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan jika semestinya momentum tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik untuk pengembangan pariwisata. Tahun 2023 disebutkan menjadi tahun politik, maka perlu adanya akselerasi, investasi dan peningkatan visitasi. Pada fase recovery pariwisata dikembangkan ke quality tourism. Dengan begitu tahun politik juga diharapkan dapat memberikan dampak positif khususnya untuk menggarap sektor Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) pada pariwisata.

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di (0812-3299-9470)

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × four =

Latest Comments