Strategi pariwisata Indonesia menjadi salah satu aspek penting karena Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada periode 2025-2029. Untuk mewujudkan hal ini, berbagai sektor ekonomi, termasuk pariwisata, diharapkan berperan signifikan dalam mendorong pertumbuhan. Meskipun sektor pariwisata memiliki potensi besar, terdapat beberapa isu dan kendala yang perlu diatasi. Infrastruktur yang belum merata, kualitas sumber daya manusia yang perlu ditingkatkan, serta promosi yang kurang efektif menjadi tantangan utama.
Tantangan Pariwisata dalam Mencapai Target Ekonomi 8%
Untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi 8%, sektor pariwisata harus menghadapi beberapa tantangan. Pertama, meningkatkan daya saing destinasi wisata Indonesia di kancah internasional. Kedua, memastikan keberlanjutan lingkungan dalam pengembangan pariwisata. Ketiga, meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman wisatawan untuk mendorong kunjungan ulang dan rekomendasi positif.
Strategi Pariwisata untuk Mencapai Target Ekonomi 8%
Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa strategi dapat diterapkan:
- Pengembangan Destinasi Wisata Baru dan Diversifikasi Atraksi, dengan fokus pengembangan pada 10 (sepuluh) destinasi prioritas “Bali Baru” seperti Borobudur, Labuan Bajo, dan Mandalika, dengan penyediaan fasilitas kelas dunia. Selain itu, mengembangkan atraksi berbasis tema seperti wisata olahraga (sport tourism), ekowisata, wisata sejarah, dan wisata budaya untuk menarik segmen pasar yang beragam. Serta melakukan promosi kawasan seperti Danau Toba sebagai destinasi geowisata berstandar internasional.
- Digitalisasi untuk Promosi dan Pengelolaan Pariwisata. Strategi ini dapat dilakukan dengan membuat portal digital yang terintegrasi yang menyediakan informasi destinasi, tiket, jadwal perjalanan, dan rekomendasi perjalanan. Kemudian melakukan kampanye media sosial dengan menggandeng influencer lokal dan internasional untuk mempromosikan destinasi pariwisata dengan tagar seperti #WonderfulIndonesia. Selain itu, perlunya inovasi dalam menciptakan pengalaman wisatawan seperti membuat VR yang memungkinkan wisatawan menjelajahi destinasi secara virtual untuk meningkatkan daya tarik.
- Peningkatan Infrastruktur Pariwisata. Strategi ini dapat dilakukan melalui perbaikan aksesibilitas jalan, pelabuhan, bandara, dan transportasi publik untuk menuju daya tarik wisata. Kemudian memperluas kapasitas hotel, homestay, dan fasilitas seperti toilet, tempat ibadah, dan pusat informasi. Selain itu, menyediakan internet cepat dan ruang kerja digital di daya tarik wisata dapat menarik wisatawan untuk tinggal dan bekerja.
- Pelatihan dan Sertifikasi untuk SDM Pariwisata. Strategi ini dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan intensif untuk pemandu wisata, pengelola homestay, dan pekerja perhotelan agar sesuai dengan standar global. Kemudian mengadakan program sertifikasi bagi pelaku pariwisata untuk menjamin profesionalisme layanan. Selain itu, dapat juga dengan melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan wisata untuk meningkatkan ekonomi inklusif.
Selain strategi pariwisata di atas, peningkatan ekonomi melalui sektor pariwisata juga dapat dilakukan melalui kerja sama internasional dan regional melalui kemitraan strategis, penguatan event pariwisata berskala internasional, serta kebijakan insentif untuk pelaku usaha pariwisata melalui subsidi UMKM, pajak preferensial, dan pendanaan start-up pariwisata.
Baca juga: Panduan Lengkap Road Trip yang Seru
Untuk informasi lainnya hubungi admin kami di:
Whatsapp: (0812-3299-9470)
Instagram: @jttc_jogja
Comments are closed