Tourism mapping atau pemetaan wisata adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan berbagai elemen yang ada dalam industri pariwisata. Proses ini bukan hanya sekadar alat untuk menentukan potensi dan daya tarik wisata, tetapi juga berfungsi sebagai sarana memahami identitas sosial masyarakat setempat. Pemetaan ini membantu mengungkapkan bagaimana kebudayaan, tradisi, dan identitas sosial suatu daerah dapat memengaruhi dan membentuk industri pariwisata.
Mengungkap Identitas Sosial Melalui Pemetaan Wisata
Dalam industri pariwisata, pemetaan wisata berperan penting dalam mengidentifikasi aspek-aspek sosial yang unik dari suatu destinasi. Dengan melakukan pemetaan yang menyeluruh, pengelola pariwisata dapat mengenali nilai-nilai budaya, adat istiadat, serta karakteristik masyarakat lokal yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Misalnya, kebiasaan masyarakat dalam mengadakan upacara adat, gaya hidup sehari-hari, hingga produk kerajinan lokal menjadi elemen penting yang dapat dipetakan dan dipromosikan sebagai bagian dari identitas sosial destinasi wisata tersebut.
Manfaat Tourism Mapping dalam Industri Pariwisata
Tourism mapping memberikan berbagai manfaat bagi pengembangan industri pariwisata. Pertama, proses ini mengenali kekuatan dan potensi yang suatu daerah miliki sehingga pengembangan pariwisata menjadi lebih terarah dan berkelanjutan. Kedua, pemetaan wisata meningkatkan partisipasi masyarakat lokal dalam industri pariwisata karena mereka merasa identitas sosial dan budayanya dihargai dan diakui. Ketiga, tourism mapping membantu menciptakan strategi pemasaran yang efektif dengan menonjolkan keunikan budaya lokal yang menjadi daya tarik wisatawan.
Penerapan Tourism Mapping dalam Menyusun Rencana Pengembangan
Tourism mapping juga dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rencana pengembangan destinasi wisata. Dengan mengetahui peta identitas sosial suatu daerah, pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata dapat merancang strategi pengembangan yang tepat sasaran dan sesuai dengan karakteristik lokal. Pemetaan ini juga menentukan infrastruktur pendukung, fasilitas, dan layanan yang wisatawan butuhkan sehingga mereka merasakan pengalaman wisata yang autentik dan berkesan.
Baca juga : Community-Based Tourism: Strategi Efektif untuk Meningkatkan Nilai Tambah Ekonomi Kreatif
Kesimpulan
Tourism mapping bukan hanya alat untuk menggali potensi wisata, tetapi juga sebagai sarana untuk memahami dan mengapresiasi identitas sosial masyarakat lokal. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan sosial ke dalam pengembangan pariwisata, industri ini dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
Sumber Gambar : behance.net
Referensi
- Fandeli, C., & Mukhlison. (2000). Pengembangan Ekowisata. Penerbit Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
- Gunn, C. A., & Var, T. (2002). Tourism Planning: Basics, Concepts, Cases. Routledge.
- Inskeep, E. (1991). Tourism Planning: An Integrated and Sustainable Development Approach. John Wiley & Sons.
- Timothy, D. J. (2007). Tourism and the Lodging Sector. Elsevier.
Untuk informasi lainnya hubungi admin kami di:
Whatsapp: (0812-3299-9470)
Instagram: @jttc_jogja
No responses yet