Transformasi digital telah membawa perubahan signifikan di berbagai sektor, termasuk industri pariwisata. Salah satu elemen penting dalam sektor ini adalah peran tour guide, yang menjadi ujung tombak pengalaman wisatawan. Di era teknologi saat ini, pelatihan tour guide tidak lagi terbatas pada metode konvensional seperti seminar atau pelatihan langsung. Digitalisasi memungkinkan inovasi dalam pelatihan, seperti penggunaan teknologi berbasis augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan aplikasi berbasis AI yang membantu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tour guide.
Pelatihan berbasis teknologi ini memberikan manfaat yang sangat besar. Misalnya, AR dan VR memungkinkan tour guide untuk memahami lokasi wisata secara mendalam tanpa harus berada di tempat tersebut. Dengan simulasi virtual, mereka dapat mempelajari sejarah, budaya, hingga tata letak lokasi wisata secara real-time. Selain itu, aplikasi berbasis AI dapat menyediakan modul pembelajaran interaktif yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Ini mencakup pelatihan tentang cara berkomunikasi dengan wisatawan dari berbagai budaya, bahasa asing, hingga pengelolaan situasi darurat di lapangan.
Keberadaan platform digital untuk pelatihan juga memudahkan tour guide dalam mengakses informasi terbaru terkait tren pariwisata global. Mereka dapat belajar kapan saja dan di mana saja, yang tentunya lebih efisien dibandingkan pelatihan konvensional. Tidak hanya itu, inovasi ini juga memungkinkan kolaborasi antara tour guide dari berbagai negara, sehingga tercipta jaringan profesional yang luas.
Namun, untuk mengoptimalkan transformasi ini, perlu dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan penyedia teknologi. Penyesuaian kurikulum pelatihan dan subsidi untuk alat teknologi menjadi langkah strategis untuk mendorong adopsi digitalisasi di kalangan tour guide. Dengan demikian, diharapkan kualitas layanan tour guide meningkat, memberikan pengalaman tak terlupakan bagi wisatawan, serta memperkuat daya saing industri pariwisata Indonesia di kancah internasional.
Sumber:
- Buhalis, D., & Amaranggana, A. (2015). Smart tourism destinations enhancing tourism experience through personalisation of services. Information and Communication Technologies in Tourism.
- Guttentag, D. A. (2010). Virtual reality: Applications and implications for tourism. Tourism Management.
- Min, J. C. H., & Leung, D. (2021). Digital transformation in the tourism industry: Challenges and opportunities. Journal of Travel Research.
Baca juga: Contoh Destinasi Pilgrimage Tourism di Dunia
Untuk informasi lainnya hubungi admin kami di:
Whatsapp: (0812-3299-9470)
Instagram: @jttc_jogja
Comments are closed