Ayam Betutu Kuliner Bali yang Kaya Akan Rempah – Ayam Betutu menjadi kuliner yang wajib dicoba jika berkunjung ke Pulau Bali. Dengan cita rasa bumbu khas Bali, membuat ayam betutu menjadi salah satu kuliner favorit wisatawan.
Sejarah Ayam Betutu
Dilansir dari beritanusra.com, sejarawan kuliner Fadly Rahman menjelaskan bahwa dahulu terdapat percampuran pengaruh budaya pada masa Majapahit dengan kuliner khas Bali. Ayam betutu berasal dari wilayah Gianyar, Ubud, dan kemudian menyebar ke kawasan Gilimanuk dan Jembrana.
Ayam betutu biasanya dihidangkan pada saat upacara adat seperti odalan atau upacara pemujaan para-Dewa, otonan atau hari kelahiran bagi umat Hindu, dan perkawinan masyarakat Bali. Ayam betutu juga menjadi hidangan bagi para tamu penting.
Ayam betutu mengalami pengaruh budaya di masa Majapahit, hingga pada akhirnya Bali mengalami pengaruh salah satunya di bidang kuliner. Dilansir dari bobobox.com, ayam betutu mulai dikomersialkan pada tahun 1967 oleh Ni Wayan Tempeh dari Gianyar. Ni Wayan Tempeh dan suaminya, I Nyoman Suratnya, kemudian mendirikan rumah makan ayam betutu hingga kini ayam betutu telah berkembang pesat dan menjadi kuliner khas Bali.
Proses Pembuatan Ayam Betutu
Ayam betutu berasal dari kata “be” artinya daging dan “tunu” yang artinya bakar. Sehingga ayam betutu berarti daging yang dibakar. Proses pembuatan ayam betutu cukup rumit dan membutuhkan waktu yang lama. Ayam betutu menggunakan ayam kampung. Setelah dibersihkan, ayam kemudian dilumuri bumbu rempah yang sudah dihaluskan. Adapun bumbu rempah yang digunakan yaitu kunyit, jahe, lengkuas, bawang merah, bawang putih, cabai, dan serai.
Jika sudah dilumuri bumbu, ayam betutu kemudian dibungkus dengan daun pisang. Daun pisang berfungsi untuk menahan aroma bumbu dan menjaga agar ayam tidak gosong. Jika sudah dibungkus dengan daun pisang, ayam betutu kemudian dipanggang dalam api selama berjam-jam hingga matang sempurna. Proses pembakaran bisa berlangsung hingga tiga hari lamanya. Semakin alma dibakar, maka bumbu akan meresap sempurna dan daging ayam menjadi semakin lunak hingga mudah terkelupas dari tulangnya. Dahulu, proses pembakaran ayam betutu di dalam api sekam, namun sekarang banyak penjual yang melakukan pembakaran dengan cara lebih modern. Caranya yaitu dengan mengukus atau mempresto ayam terlebih dahulu baru kemudian dipanggang dalam oven sekitar 30 menit saja. Penggunaan daun pisang juga sudah mulai digantikan dengan aluminium foil.
Baca juga : Kuliner Legendaris Indonesia Sejak Abad Ke-10
Ayam betutu kini telah menjadi salah satu kuliner khas Bali yang dapat dinikmati oleh siapa saja. Hidangan ini dapat ditemukan di berbagai tempat di Bali, mulai dari warung makan sederhana hingga restoran mewah.
Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470
No responses yet