Kajian Prospek Pendapatan Museum Batik Kota Surakarta – Keberagaman budaya Indonesia menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan peninggalan budaya baik dari segi kesenian dan peninggalan yang dapat dirasakan. Warisan Batik menjadi salah satu pareameter perkembangan budaya, khususnya di wilayah Jawa Tengah. Hingga sampai saat ini batik merupakan budaya Indonesia yang menjadi perhatian bagi masyarakat lokal maupun mancanegara. Oleh karena itu, keberadaan museum batik sebagai wahana konservasi dan edukasi yang menyimpan informasi kesejarahan dan ilmu pengetahuian yang berkaitan dengan batik dirasa penting untuk di rencanakan dengan baik sebagai upaya pelestarian budaya.
Batik yang kaya akan simbol dan filosofi bagi masyarakat Indonesia kini telah diakui oleh UNESCO sebagai Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. Awal mula munculnya batik di Indonesia berada di kota Solo, dan berasal dari Kerajaan Pajang 400 tahun lalu. Dengan berjalannya waktu, batik terus berkembang dan menghasilkan berbagai macam variasi serta inovasi, baik dari bahan baku pembuatan hingga motif yang digambar. Namun sangat disayangkan tidak semua batik peninggalan terdahulu dapat dipertahankan.
Kajian ini akan memberikan gambaran mengenai potensi, permasalahan, serta konsep dan strategi pengembangan daya tarik wisata Museum Batik di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta sebagai salah satu sumber pendapatan sektor pariwisata.
Baca juga : Puncak Sosok Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta
Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat. Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di (0812-3299-9470).
No responses yet