Kerja Sama Pariwisata Hijau dalam Konteks Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan
Isu Lingkungan dan Keberlanjutan
Hampir setiap negara mengalami permasalahan lingkungan, terutama di negara berkembang. Aktivitas manusia telah memberikan dampak signifikan pada planet ini, seperti perubahan iklim, pencemaran, dan deforestasi. Hal ini menyebabkan berbagai konsekuensi negatif, seperti bencana alam, hilangnya keanekaragaman hayati, dan krisis air. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang berkaitan langsung dengan permasalahan lingkungan. Perkembangan pariwisata menimbulkan pergerakan aktivitas ekonomi dan menimbulkan berbagai dampak ke masyarakat, baik dampak sosial, budaya, maupun lingkungan (Hastuti dkk, 2023).
Sektor Pariwisata Hijau
Keberlanjutan merupakan kunci untuk mengatasi isu lingkungan. Keberlanjutan berarti memenuhi kebutuhan masa kini tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan. Dalam sektor pariwisata, pariwisata hijau atau green tourism menjadi salah satu upaya mengatasi permasalahan lingkungan dan upaya keberlanjutan sektor pariwisata.
Pariwisata hijau merupakan model pemulihan sektor pariwisata yang mengadaptasi kebiasaan masyarakat di masa Covid-19 (Hastuti dkk, 2023). Pariwisata hijau mengedepankan praktik pariwisata yang inklusif namun dalam skala kecil. Praktik ini mengedepankan penyediaan fasilitas individual atau masyarakat lokal. Menurut Dods & Joppe (2021) dalam Hastuti dkk (2023), terdapat empat fokus pariwisata hijau, yaitu tanggung jawab lingkungan (perlindungan dan pelestarian), vitalitas ekonomi lokal (mendukung ekonomi dan komunitas lokal), keanekaragaman budaya, dan kekayaan pengalaman.
Travel & Tourism Development Index (TTDI) 2021, menilai bahwa Indonesia menempati peringkat ke-32 dari 117 negara. Travel & Tourism Development Index (TTDI) adalah instrumen untuk mengukur berbagai faktor dan kebijakan yang memungkinkan perkembangan sektor pariwisata dan travel secara berkelanjutan dan tangguh.
Kerja Sama Pariwisata Hijau
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyebutkan bahwa saat ini Indonesia tengah menjajaki kerjasama pariwisata hijau untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Kerja sama pariwisata hijau bertujuan untuk mengurangi dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan, melestarikan alam dan budaya lokal, serta memberdayakan masyarakat lokal dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Menyadari pentingnya pariwisata hijau, Indonesia menjajaki kerja sama dengan beberapa pihak. Pada Maret 2024, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengadakan kerja sama dengan Secretary General of ASEAN-Japan Centre terkait pengembangan pariwisata berkelanjutan melalui penyelenggaraan ASEAN Tourism Village.
Kemenparekraf juga tengah menjajaki kerja sama dengan General Atomics Global Corporation, perusahaan yang bergerak di bidang energi dan pertahanan. Harapannya kerjasama ini dapat menggabungkan solusi energi terbarukan untuk kebijakan pariwisata ramah lingkungan.
Kerja Sama Pariwisata Hijau dalam Konteks Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan
Pariwisata hijau kian populer sebagai solusi untuk menyeimbangkan perkembangan pariwisata dengan kelestarian alam dan budaya. Mencapai tujuan ini membutuhkan kolaborasi berbagai pihak melalui kerja sama pariwisata hijau.
Kerja sama pariwisata hijau mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan kerja dalam pengelolaan destinasi wisata hijau, peningkatan pendapatan, dan diversifikasi ekonomi. Pariwisata hijau dapat membantu mengurangi ketergantungan pada sektor ekonomi lain, seperti pertambangan atau kehutanan yang dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.
Pariwisata hijau dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui pemberdayaan masyarakat, peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, serta pelestarian budaya. Selain itu kerja sama pariwisata hijau dapat mendukung lingkungan melalui pengurangan emisi karbon, pelestarian sumber daya alam, dan peningkatan kesadaran lingkungan.
Baca juga : Semarang Night Carnival Kolaborasi Budaya Sejarah dan Inovasi
Sumber:
Hastuti, I. S., Anggraini, M., & Budiman, I. (2023). Konsep Pariwisata Hijau bagi Pemulihan Model Pariwisata Indonesia Pasca Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(6), 175-188.
No responses yet