Blue Economy, Green Economy, dan Circular Economy atau BGCE merupakan strategi yang menggabungkan tiga konsep besar. Konsep ini dapat diterapkan dalam pengelolaan wisata cagar budaya. Pertama adalah Blue Economy (BE), yaitu konsep yang menekankan pentingnya keseimbangan antara ekonomi serta lingkungan pesisir dan maritim. Konsep kedua adalah Green Economy (GE), yakni konsep yang mengintegrasikan aspek ekonomi, lingkungan, dan kepedulian sosial. Ketiga adalah Circular Economy (CE), sebuah konsep yang mengintegrasikan aktivitas ekonomi dan kelestarian lingkungan. Konsep CE dilakukan melalui proses dan perputaran material dengan tujuan memaksimalkan fungsi ekosistem dan kesejahteraan.
Cagar budaya merupakan warisan berharga yang mencerminkan sejarah, tradisi, serta identitas suatu daerah. Di tengah meningkatnya arus pariwisata, tantangan utama dalam pengelolaan cagar budaya adalah menjaga kelestarian lingkungan sambil memanfaatkan potensi ekonomi yang ada. Untuk mengatasi tantangan ini, konsep BGCE (Blue Economy, Green Economy, dan Circular Economy) dapat berfungsi sebagai strategi pengelolaan cagar budaya yang berkelanjutan.
Penerapan BGCE dalam Pengelolaan Wisata Cagar Budaya
Pengelolaan wisata cagar budaya menggunakan konsep Blue Economy (BE) dapat diaplikasikan dalam menjaga keberlanjutan sumber daya laut. Sebagai contoh, di daerah pesisir yang memiliki cagar budaya seperti pelabuhan bersejarah atau peninggalan maritim lain. Konsep ini mendorong pengelolaan dan pengembangan wisata yang ramah lingkungan, seperti ekowisata dan/atau wisata edukasi maritim. Aktivitas yang ada tidak semata-mata berwisata, namun juga melibatkan wisatawan dalam usaha menjaga kelestarian ekosistem laut dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga: Potensi dan Tantangan Blue Economy di Indonesia
Berbeda dengan Blue Economy, Green Economy (GE) berfokus pada pengurangan emisi, karbon, energi, dan pemanfaatan energi terbarukan. Mengingat sektor pariwisata merupakan sektor yang menyumbang 8% dari emisi global. Penerapan konsep ini dalam wisata cagar budaya dapat melalui transportasi yang ramah lingkungan, restorasi dan perawatan cagar budaya dengan material yang ramah lingkungan, serta pengelolaan sampah/limbah wisata dengan sistem yang optimal.
Konsep ketiga adalah Circular Economy (CE). Dalam konteks pengelolaan wisata cagar budaya, konsep ini mengutamakan aktivitas ekonomi yang selaras dengan kelestarian lingkungan melalui konsep 3R. Konsep CE dapat dilakukan untuk mengurangi dampak limbah dan ketergantungan terhadap sumber daya alam.
Pada dasarnya, mengintegrasikan konsep BGCE (Blue Economy, Green Economy, dan Circular Economy) dalam pengelolaan wisata cagar budaya membawa banyak manfaat. Baik bagi kelestarian lingkungan maupun bagi peningkatan kualitas pariwisata. Konsep ini memungkinkan pengelolaan wisata dan cagar budaya yang berkelanjutan.
Untuk informasi lainnya hubungi admin kami di:
Whatsapp: (0812-3299-9470)
Instagram: @jttc_jogja
Comments are closed