Konsep pariwisata budaya

Konsep Wisata Budaya – Wisata budaya merupakan salah satu sektor pariwisata yang banyak dikembangkan pemerintah daerah baru-baru ini. Wisata budaya adalah itu jenis pariwisata dimana budaya menjadi daya tarik utama. Dalam wisata budaya ini, wisatawan dibimbing tidak hanya sekedar mengenal untuk memahami budaya dan kearifan masyarakat setempat tapi juga dimanjakan oleh pemandangan, situs sejarah dan museum, representasi nilai dan tata kehidupan masyarakat setempat, kesenian (baik seni pertunjukan maupun seni non pertunjukan) dan sajian kuliner khas suku aborigin atau masyarakat setempat. Sementara itu, wisata budaya mencakup semua aspek perjalanan untuk belajar tentang gaya hidup satu sama lain.

Wisata budaya lebih kepada memahami alam dan membandingkannya dengan kenyataan Budaya, yang secara alami memiliki pemahaman baru di samping keberadaan nilai-nilai estetika di dalamnya. Wisata budaya meliputi upacara kelahiran, tarian adat, musik tradisional, pernikahan, pakaian adat (pakaian adat),berbagai upacara (misalnya kunjungan lapangan dan upacara panen), bangunansejarah, warisan budaya, beberapa peninggalan tradisional, kain tradisional (misalnya kain tenun),seniman festival budaya dan pertunjukan tradisional, produk tekstil lokal, museum sejarah dan budaya dan adat istiadat setempat lainnya.

Baca juga : Gegar Budaya dan Cara Mengatasinya

Destinasi wisata budaya pun sangat luas, namun dengan cara yang sederhana dapat dikatakan bahwa wisata wisata budaya lahir dari apa yang dipikirkan, dialami,dan masyarakat sebagai pemilik budaya mengakui identitas budaya tertentuyang terjadi pada objek, fakta ide dan fakta sosial. Wisata budaya seperti itu bagus menarik bagi wisatawan yang menginap di luar kota sehingga memiliki potensi dan daya tarik apalagi jika bisa dikemas dengan baik, sehingga wisata budaya belakangan ini di Indonesia berkembang pesat di segala bidang.

Wisata budaya berkembang erat kaitannya dengan keberadaan apresiasi masyarakat yang senantiasa dipupuk dan dilestarikan untuk pelestarian kekayaan atau warisan budayanya yang sedang dalam tahap perkembangan. Wisata budaya ini setidaknya terdiri dari empat unsur seperti pariwisata, bagaimana penggunaan aset-aset budaya tersebut, konsumsi produk/hasil karya, dan wisatawan budaya itu. Keempat elemen ini membutuhkan analisis lebih lanjut untuk menunjukkan lebih banyak bagaimana pelayanan publik dirancang untuk mengembangkan empat elemen dasar wisata budaya.

Secara umum tentunya keempat elemen sumber munculnya wisata budaya dapat meningkatkan disparitas apresiasi pengunjung/wisatawan. Sejauh ini, budaya yang bersumber dari sosio-budaya dan sejarah nampaknya jauh lebih menarik perhatian wisatawan dibandingkan dengan mereka yang berlatar belakang agama. Terutama materi dari wisata sejarah tidak hanya harus memuaskan rasa ingin tahu, tapi juga sebagai bagian dari pengembangan pemahaman dan pengetahuan.

Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat. Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di 0812-3299-9470.

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 × one =

Latest Comments