Pariwisata Indonesia Melonjak ke Peringkat Global 22

Selama satu dekade kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sektor pariwisata Indonesia mengalami perkembangan pesat dan kini berhasil mencapai peringkat 22 dunia. Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno, menekankan bahwa pencapaian ini tak lepas dari perbaikan infrastruktur yang masif serta ketahanan tenaga kerja di sektor pariwisata, yang berhasil menciptakan jutaan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan devisa.

Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa pengembangan infrastruktur di berbagai destinasi wisata, seperti pembangunan pelabuhan, jalan, dan fasilitas lainnya, telah membawa dampak positif. Ini memungkinkan wisatawan, baik domestik maupun internasional, untuk lebih mudah mengakses berbagai destinasi unggulan. Di tingkat global, Indonesia berhasil melampaui negara-negara seperti Belgia, Turki, dan Selandia Baru, dan kini menduduki peringkat kedua di ASEAN, mengungguli negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Meski jumlah wisatawan internasional belum pulih sepenuhnya ke tingkat pra-pandemi, pendapatan devisa dari sektor pariwisata justru meningkat. Hal ini disebabkan oleh durasi kunjungan wisatawan yang lebih lama dan pengeluaran yang lebih besar selama di Indonesia. Sandiaga juga menyoroti dampak ekonomi positif dari sektor pariwisata, di mana lebih dari 25 juta lapangan kerja telah tercipta dalam industri ini, berkat kunjungan wisatawan yang berdampak langsung pada perekonomian lokal.

Salah satu proyek infrastruktur besar yang berperan penting adalah pembangunan sirkuit MotoGP di Mandalika, Lombok, yang berhasil menarik wisatawan dan mendongkrak perekonomian setempat. Selain itu, destinasi super-prioritas seperti Danau Toba di Sumatra Utara, juga mengalami transformasi dengan pengembangan jembatan, akses bandara, hotel mewah, hingga acara internasional seperti F1 Power Boat dan Aqua Bike, yang berhasil menarik wisatawan lokal dan internasional.

Sandiaga Uno juga menekankan peran penting desa wisata dalam mendukung ekosistem pariwisata di Indonesia. Borobudur, misalnya, telah mendapatkan manfaat dari peningkatan infrastruktur dan desa-desa wisata di sekitarnya, seperti Langgeran di Gunung Kidul. Kisah sukses seperti Desa Penglipuran di Bali, yang kini mampu menarik 3.000 wisatawan per hari, menunjukkan ketangguhan tenaga kerja pariwisata Indonesia dalam menghidupkan kembali sektor ini pasca pandemi.

Ke depan, Sandiaga berharap agar pariwisata Indonesia terus berfokus pada keberlanjutan, pelestarian budaya, dan kesejahteraan masyarakat. Dengan visi pariwisata yang berkelanjutan dan bermartabat, Indonesia diharapkan dapat menjadi pemimpin dalam industri pariwisata global, sekaligus mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat sesuai amanat konstitusi.

Sumber : https://jakartaglobe.id/news/indonesias-tourism-soars-to-global-top-22-under-jokowis-leadership

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 − 4 =

Latest Comments