Situs Warung Boto

Situs Warung Boto – Pasanggrahan Warungboto adalah kompleks situs cagar budaya yang secara administratif meliputi dua wilayah kemantren berbeda, yaitu Kalurahan Rejowinangun di Kemantren Kotagede dan Kalurahan Warungboto di Kemantren Umbulharjo. Bangunan utama pesanggrahan yang tersisa saat ini terletak di Jalan Veteran No. 77, Kalurahan Warungboto, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Situs ini dibangun oleh Gusti Raden Mas Sundara ketika menjadi putra mahkota Hamengkubuwana I sampai dengan masa pemerintahannya memerintah Kesultanan. Pesanggrahan ini mulai dibangun sejak tahun 1711 Jawa atau 1785 Masehi. Situs Warungboto dahulunya adalah sebuah pesanggrahan raja dan keluarga, selain itu situs ini juga sebuah benteng pertahanan dari sisi timur Kraton Ngayogyakarta. 

Dalam pesanggrahan ini juga dilengkapi dengan kolam pemandian sebagai sarana bebersih keluarga kerajaan, yang di dalamnya terdapat sebuah “TUK” atau mata air dengan aman yang dibangun  di lokasi dalam pesanggrahan. Air yang keluar dari Tuk ini di tampung di kolam kemudian digunakan sebagai sarana pemandian untuk raja dan keluarga. Tapi sekarang mata air yang keluar sudah tidak mengalir dan berakibat kolam menjadi kering. Dalam bangunan ini terbagi beberapa ruangan selain menjadi sarana tempat berganti busana, ruangan tersebut ada yang dinamai MIKHRAB atau tempat untuk beribadah sholat yang terletak di sebelah sisi barat bangunan kolam yang terdapat mata air. Di pojok sisi utara dan selatan dibagian belakang bangunan terdapat bangunan tinggi atau semacam Gardu Pandang yang dalam penggunaan pada masa itu untuk mengintai musuh dari ketinggian.  Bangunan situs ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu bnagunan di sebelah barat dan timur Sungai Gajah Wong. Pesanggrahan ini awalnya dibangun dengan menggunakan batu bata, tanpa membutuhkan struktur kayu sama sekali. 

Akibat bencana alam gempa yang melanda Yogyakarta pada 26 Mei 2006, Situs Warungboto mengalami kerusakan dan beberapa struktur bangunan runtuh, namun kemudian situs ini direvitalisasi hingga kemudian menjadi sebuah tempat wisata yang dibuka untuk kunjungan publik. Banyak wisatawan yang sengaja melihat situs ini untuk mengambil gambar dengan mencari moment yang bagus karena dari arsitekturnya yang memang khas dan unik. Pemanfaatan bangunan situs Warungboto ini juga untuk sesi photo pra wedding ataupun shooting pengambilan gambar untuk keperluan tugas sekolah dan lain-lain. 

Baca juga : Lembah Hanai Destinasi Wisata Air Terjun Sumatera Barat

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di(0812-3299-9470).

 

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ten − 8 =

Latest Comments