Warisan Cagar Budaya Gedung Marba Kota Semarang – Gedung Marba terletak di Kota Lama Semarang, Semarang, Jawa Tengah. Gedung Marba diakui sebagai salah satu warisan budaya Indonesia. Secara regulasi hukum, Gedung Marba diakui sebagai cagar budaya Indonesia. Gedung ini dibangun pada pertengahan tahun 1800-an. Gedung Marba adalah sisa-sisa dari era penjajahan era kolonial Belanda. Banyak bangunan kolonial belanda yang masih ada di kota Semarang, seperti Gedung Marba, Lawang Sewu, dan Gereja Blendhuk. Jika para wisatawan hendak pergi ke kawasan Kota Lama Semarang, wisatwan akan diperlihatkan dengan warna-warna gedung ini berbeda. Bangunan biasa di kawasan ini berwarna putih, tetapi sisa-sisa kolonial Belanda banyak didominasi oleh batu bata yang berwarna merah. Wisatawan yang mengunjungi Kota Lama Semarang biasanya ingin mengambil foto di Gedung Marba dan gereja blendhuk.
Warna merah tua yang mencolok adalah ciri khas dan estetika dari pemandangan Gedung Marba. Warna tersebut berasal dari batu bata. Kaya dan sedikit besi tuang juga sangat penting untuk konstruksi. Kesan aestetik gedung tersebut ditingkatkan oleh jendela dan kolom yang tertata dengan baik. Walau termakan usia, tetap terlihat indah. Saat Gedung Marba masih beroperasi, Anda dapat membayangkan betapa indahnya.
Saat para wisatawan berada di Kawasan Heritage Kota Lama Semarang, Gedung Marba adalah salah satu titik sentra yang menarik perhatian wisatawan. Tidak mengherankan bahwa warnanya sangat berbeda dibandingkan dengan bangunan tua lainnya yang dominan putih. Gedung Marba memiliki warna taburan coklat di permukaannya, sama seperti halnya seperti cairan susu. Tatanan batu bata tanpa plester dicat merah digunakan untuk membangun gedung berlantai dua. Untuk menambah nuansa art deco, setiap tulang bangunan dicat putih.
Baca juga : Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalurahan Giripurwo Kecamatan Purwosari
Gedung Marba berada di “sampul depan” Kota Lama ini kemudian mempunyai posisi yang sangat strategis untuk Gedung Marba. Tak mengherankan jika wisatawan memilih gedung ini sebagai latar belakang foto mereka. Baca Juga: Sayangnya, tidak ada orang yang dapat masuk ke gedung ini. Gedung Marba masih digunakan sebagai kantor perusahaan bahkan setelah bertahun-tahun. Jadi pengunjung hanya bisa dapat melihat bagian depan.
Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat. Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di (0812-3299-9470).
No responses yet