Berbagai desain gaya bangunan terus berkembang dari waktu ke waktu untuk menampilkan nilai estetika tertentu. Perkembangan desain gaya bangunan ini juga dialami oleh desain arsitektur post modern. Istilah arsitektur post modern memang nggak sepopuler gaya desain arsitektur lainnya. Dengan mengenal karakter dari arsitektur post modern kita akan menyadari bahwa banyak bangunan dan rumah di kita yang menerapkan atau mengadaptasi gaya arsitektur post modern.
Arsitektur post modern adalah salah satu gaya desain arsitektur yang menggabungkan gaya arsitektur tradisional dan non-tradisional atau gabungan antara modern dan non-modern. Gaya arsitektur ini menggaungkan dua unsur dan bersifat double coding. Desain post modern juga merupakan jenis arsitektur yang muncul untuk memperbaiki desain arsitektur modern, sehingga terlihat lebih sesuai dengan perkembangan zaman.
Bangunan-bangunan yang didirikan dengan desain post modern dianggap memiliki nilai estetika lebih tinggi dan terlihat menarik. Oleh karena itu, gaya arsitektur yang satu ini masih terus berkembang dan banyak diterapkan dalam bangunan-bangunan masa kini.
Gerakan atau gaya arsitektur post modern mulai lahir pada era tahun 1960-an sebagai bentuk reaksi perlamanan terhadap nilai minimalistik, formalitas, dan kurangnya variasi dalam gaya arsitektur modern yang berkembang saat itu. Nilai yang dimaksud ini bisa terlihat dari gaya arsitektur arsitek Le Corbusier dan Ludwig Mies van der Rohe. Gaya arsitektur post modern akhirnya terus berkembang dari 1980-an hingga era 1990-an. Arsitek yang terkenal sebagai tokoh arsitektur post modern adalah Charles Jenks, Venturi, Philip Johnson, dan Michael Graves.
Pada akhir era 1990-an, arsitektur post modern berkembang lebih jauh dan terbagi ke dalam berbagai aliran dengan perbedaan pendekatan seperti hi-tech architecture, arsitektur neo-klasik, dan gaya arsitektur dekonstruktivisme.
Sebagai salah satu gaya arsitektur yang populer, arsitektur post modern punya ciri khas sendiri. Menurut salah satu tokoh arsitektur Indonesia, Budi Sukada (1988), arsitektur post modern memiliki ciri umum sebagai berikut:
- Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat lokal atau populer
- Membangkitkan kembali kenangan kembali historik
- Berkonteks urban
- Menerapkan kembali teknik ornamentasi
- Bersifat representasional
- Berwujud metaforik (dapat berarti dari bentuk lain)
- Dihasilkan dari partispasi
- Mencerminkan aspirasi umum
- Bersifat plural
- Bersifat ekletik
Desain gaya arsitektur post modern masih eksis hingga saat ini dan juga bangunan dengan gaya arsitektur post modern yang dapaat kita lihat saat ini terlihat unik dan esentrik. Perkembangan arsitektur post modern dari waktu ke waktu juga mengalami perubahan pada gaya desainnya.
Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat.
Kata kunci: Konsultan pariwisata, penelitian pariwisata, kajian pariwisata, Architecture, Post Modern Architecture, Design, Building, Construction, Post Modern
Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470
No responses yet