Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia sangat terkena dampak pandemi Covid-19. Salah satunya adalah jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis. Hal ini mendorong inovasi teknologi dalam membuat sebuah platform digital sebagai langkah meningkatkan data tarik pariwisata di Indonesia, salah satunya melalui Virtual Tour untuk memajukan sektor pariwisata Indonesia. Berdasarkan informasi Kemenparekraf/Baparekraf 2021 bahwa data dan sistem informasimenunjukan bahwa kunjungan wisman ke Indonesia melalui seluruh pintu masuk bulanNovember 2021 berjumlah 153.199 kunjungan atau mengalami pertumbuhan sebesar 6,04% dibandingkan bulan November 2020 yang berjumlah 144.Jumlah dan pertumbuhan kunjungan wisman pada 3 (tiga) pintu besar dari 25 pintu masuk utama bulan November 2021 dibandingkan bulan November 2020.
jumlah kunjungan wisatawan masih belum optimal dan masih belum normal seperti sebelum pandemi, hal ini mendorong inovasi teknologi dalam membuat sebuah platform digitaluntuk memajukan sektor pariwisata Indonesia. Kemenparekraf/Baparekrafsaat ini telah mendukung tempat-tempat pariwisata di Indonesia untuk berinovasi dan memanfaatkan digital sebagai langkah meningkatkan data tarik pariwisata di Indonesia, salah satunya melalui Platform Digital virtual Tour. Virtual tourmerupakan sebuah konsep/trend baru dalam berkunung dan menjelajahi berbagai destinasi wisata secara digital sehingga dapat diakses di smartphone tanpa berwisata langsung ke lokasi. Virtual tour ini dapat dijadikan obat rindu bagi para wisatawan sekaligus sebagai sarana hiburan dan promosi. virtual tour dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan gambar ataupun video, selain itu dapat menggunakan model 3 dimensi. Perkembangan teknologi yang semakinhari semakin pesat, memunculkan banyak inovasi baru dari teknologi. Salah inovasi perkembangan teknologi adalah Virtual tour yang mulai banyak digunakan misalnya pada beberapa aplikasi untuk memperkenalkan suatu lokasi. Akan tetapi penggunaan aplikasi virtual tour sebagai media promosi pariwisata di Indonesia masih sangat sedikit.
Variabel virtual tourdan sektor pariwisata dari tahun 2010 hingga 2022 berdasarkan pencairianPerish PublishScholar berjumlah 420 paper, hal ini memang sudah banya jumlah paper dari masing-masing variabel tersebut, hanya saja keterkaitan pariwisata, virtual tour, pandemi dan covid masih sedikit, dan keteraitan antara variabel tersebut sangat reliabel untuk dilakukan penelitian. Berdasarkan hasil analisa menunjukan bahwa di era new normal ini virtual toursebagai salah satu media promosi untuk meningkatkan daya tarik tempat pariwisata virtual tour lebih baik disajikan dalam bentuk gambar, video, bahkan lebih menarik lagi disajikan 3 dimensi.virtual tourmenjadi salah satu cara untuk meningkatkan daya tarik wisatawan.
Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat.
Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470
No responses yet