Alih Aksara dan Alih Bahasa Naskah Kuno, Pemakaian Bengkung

Bêngkung [setagen/ikat pinggang perempuan dari kain panjang]. Wanita Jawa biasa menggunakan bêngkung, namun kaum wanita Belanda sangatlah jarang yang menggunakannya, mungkin karena tidak tahu manfaatnya, atau malas untuk menggunakannya.

Cara penggunaan bêngkung yang terpenting adalah bahwa bagian bawah jangan sampai mendorong tempat bayi [kandungan] namun cukup menyangga bagian perut. Semakin lama pemakaian bêngkung akan semakin baik karena:

  • Bagian perut tidak akan melorot dan rasa sakit dibagian perut akan dapat teratasi.
  • Akan dapat berjalan serta bekerja tanpa merasa lelah,
  • Dapat lestari serta cerah wajahnya
  • Bagian perut tidak akan membesar seperti banyak terjadi pada para kaum wanita Belanda yang tidak mau untuk merawat badan karena merasa sulit.
  • Membantu lambung, pinggul Serta otot bagian perut.

Pada kalangan wanita Belanda ada anggapan bahwa semakin lama menggunakan bêngkung akan dapat menyebabkan kesulitan untuk mengandung. Mereka memilih menggunakan sabuk karet yang tidak baik. Hal itu karena bersabuk  apabila digunakan untuk bekerja atau bergerak akan melar ke atas serta tidak akan menolong badan seperti halnya penggunaan bêngkung.

  • Setelah melahirkan, agar bagian perut tidak sampai menggelambir ketika tidur sebaiknya tidak menggunakan guling atau gêmbuk paling tidak selama tiga bulan.
  • Setelah bayi lahir, bagian perut kemudian haruslah di oles dengan asêm kawak dan apu, asêm dan apu tersebut dibuat tapêl, setelah mandi oleskan dua kali sehari pagi dan sore.
  • Minum jejamuan untuk mengecilkan perut. Hal itu akan menyebabkan rasa nyaman di bagian perut
  • Janganlah terlalu malam untuk tidur
  • Biasakan untuk bangun pagi, apabila membuka jendela di pagi hari, tariklah nafas tiga kali dengan mulut tertutup, hal yang baik ini haruslah diajarkan pada anak-anak, karena hal ini akan dapat memperlancar pencernaan, menguatkan paru-paru, memperkuat otot perut. Kebiasaan yang demikian tersebut sangat baik untuk badan.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 × five =

Latest Comments