Salah satu dampak ekonomi yang kurang baik dari hasil relokasi PKL Malioboro adalah dengan masih adanya keterkaitan dari sepinya teras Malioboro 2 yaitu kurangnya daya beli yang ada membuat adanya penurunan pendapatan harian yang sangat drastis dari pedagang jika dibandingkan pada saat masih di trotoar. Seperti dari beberapa pengakuan pedagang yang mengatakan bahwa penurunan hingga 70% hingga 90% terjadi setelah beberapa bulan berdagang di teras Malioboro 2, bahkan terdapat pedagang yang hampir 3 hari berturut-turut tidak laku sama sekali.
Tentu hal tersebut bukanlah angka yang kecil, dari adanya penurunan pendapatan harian tersebut juga menjadi salah satu aspek yang mendorong pedagang untuk kembali turun ke jalan. Hal ini memang yang ditakuti oleh para pedagang sewaktu sebelum direlokasi. Dari beberapa kasus mengenai relokasi pedagang juga sangat jarang ditemui adanya peningkatan pendapatan setelah direlokasi cenderung akan adanya penurunan pendapatan. Walaupun tujuan dari relokasi seperti yang disampaikan oleh Wet (2002) bertujuan hanya kepada kondisi dari masyarakat atau pedagang menjadi lebih sejahtera setelah relokasi dengan tingkat pendapatan yang meningkat, aman dari penertiban, status dan jaminan di lokasi yang baru serta akses terhadap pelayanan infrastruktur dasar.
Selain itu dalam hal pembinaan juga hingga penelitian ini berlangsung pihak dari pengelola teras Malioboro 2 belum pernah memberikan pembinaan kepada para pedagang. Berbeda dengan teras Malioboro 1 melalui artikel berita yang peneliti temui terdapat bahwa para pedagang dari teras Malioboro 1 dalam hal pembinaan sudah pernah dilakukan. Adapun pembinaan tersebut berbentuk seminar yang diselenggarakan oleh dinas teras Malioboro 1 berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan kota Yogyakarta.
Namun terdapat dampak positif hasil dari relokasi ini mengenai adanya kolaborasi dari pihak pengelola teras Malioboro dengan pihak lain untuk mendukung para pedagang dari teras Malioboro untuk siap digitalisasi dengan memberikan inovasi-inovasi cara berdagang yang baru melalui e-commerce yang tentunya hal ini akan sangat bermanfaat bagi keberlangsungan dagangan para pedagang menghadapi era yang saat ini sudah hampir seluruhnya memanfaatkan kemajuan teknologi. Sedangkan mengenai bantuan modal usaha hingga saat penelitian ini berjalan belum pernah ada sama sekali bantuan baik itu dalam bentuk uang atau yang lainnya diberikan kepada para pedagang.
De Wet, C. (2000). The Experience with Dams and Resettlement in Africa. World Comm. Dams, hlm 4
No responses yet