mostbet az casinolackyjetmostbet casinopin up azerbaycanpin up casino game

Batik Tradisional Kawung Sebagai Kearifan Lokal

Batik tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat. Sejak masih ada di kandungan, lahir, remaja, dewasa menikah, berumah tangga sampai meninggal dunia, batik selalu menyertai dalam ritual-ritualnya. Pentingnya peranan batik ini dapat dipahami dari seringnya kehadiran batik dalam berbagai kegiatan adat, tradisi dan ritual budaya kehidupan masyarakat. Selain itu, batik merupakan karya seni yang indah. Keindahan seni batik ini dilukiskan dalam motif dan warna batik tradisional. Motif batik diciptakan dengan pesan dan harapan yang tulus dan luhur, semoga akan membawa kebaikan dan kesejahteraan serta kebahagiaan bagi si pemakai.

Batik tradisonal Kawung termasuk motif batik tradisional yang kuno. Motif ini bermakna bahwa si pemakai diharapkan dapat berguna bagi orang banyak, diibaratkan seperti pohon Kawung (Aren) dari akar, batang, daun ijuk, nira dan buahnya semuanya berguna bagi manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni di era globalisasi telah membawa pengaruh yang besar dalam perkembangan batik tradisional. Perubahan pola pikir masyarakat tentang proses produksi membawa perubahan inovasi dalam proses pembuatan batik. Dahulu, pembuatan batik hanya dilakukan dengan tangan, proses ini tentunya memakan waktu yang cukup lama. Perkembangan teknologi mengubah proses pembuatan batik dari tulis dan cap, lalu dilakukan dengan mesin cetak. Dalam perkembangannya, batik yang dihasilkan bukanlah kain batik, tetapi tekstil bermotif batik/batik printing. Batik tradisional (batik tulis dan cap) yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal perlu dilestarikan kepada generasi penerus agar batik menjadi tuan rumah di negara sendiri.

Seni batik merupakan salah satu hasil kebudayaan yang dikenal sejak nenek moyang. Batik sangat dikagumi bukan hanya karena prosesnya yang rumit tetapi juga dalam motif dan warnanya yang unik dan indah, yang sarat akan makna simbolik (Indarmaji, 1983: 123). Motif batik tradisional kebanyakan bersifat monumental dari alam dan lingkungan sekelilingnya. Hal tersebut merupakan imajinasi dari agama dan kepercayaan senimannya yang biasanya anonim (Indarmaji, 1983: 12). Selain itu, motif-motif batik juga mengandung nilai simbolis-magis yang ditujukan untuk fungsi keagamaan/kepercayaan, dan nilai estetis yang digunakan sebagai hiasan. Batik tradisional mempunyai warna yang khas. Bila dilihat dari nuansa, batik ini dapat dikategorikan bernuansa gelap dan suram. Secara langsung maupun tidak langsung, warna batik tradisional mempunyai warna simbolik, menurut paham kesaktian. Sedangkan makna tidak langsung dari warna-warna tersebut mempunyai makna yang dihubungkan dengan makna simbolik motifnya. Jadi terjadi kesetangkupan makna antara motif dan warna batik tradisional.

Pengaruh dari agama dan kepercayaan nampak dalam perkembangan batik di Indonesia yang lebih mengutamakan makna penghormatan kepada para dewa. Pada saat itu, batik merupakan pakaian eksklusif dari golongan atas atau ningrat. Kepercayaan akan terciptanya suasana religius-magis dari pancaran batik membuat para bangsawan lebih mengutamakan corak batik yang mengandung arti simbolik. Hal ini didukung oleh keyakinan yang menekankan pada bentuk kepercayaan dan religius. Oleh karena itu, beberapa motif batik terutama yang mempunyai nilai filosofi tinggi dinyatakan sebagai corak larangan bagi masyarakat umum (Mari S Condronegoro, 1995: 18). Para pencipta ragam hias batik pada jaman dahulu tidak hanya menciptakan sesuatu yang indah dipandang mata, tetapi juga mereka mencari arti atau makna yang erat hubungannya dengan falsafah hidup yang mereka hayati (Sukarno, 1987). Mereka menciptakan motif-motif batik itu dengan pesan dan harapan yang tulus dan luhur, semoga akan membawa kebaikan serta kebahagiaan bagi si pemakai.

Kami selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada Instansi terkait atas kepercayaan dan kerjasamanya. Demikian artikel penelitian pariwisata ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan pariwisata setempat.

Kata kunci: Konsultan pariwisata, penelitian pariwisata, kajian pariwisata

Untuk informasi mengenai penelitian pariwisata, berupa kajian atau pendampingan lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami di +62 812-3299-9470.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *