mostbet az casinolackyjetmostbet casinopin up azerbaycanpin up casino game

Pengembangan Tanah Lot Sebagai Wisata Spiritual

Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata internasional terbaik di dunia. Bali mempunyai beranekaragam potensi wisata yang amat besar serta memiliki daya tarik wisata yang memotivasi wisatawan untuk berkunjung mulai dari menikmati keindahan alam, budaya, kerajinan, kuliner dan rekreasi. Kabupaten Tabanan memiliki hamparan pegunungan, hutan, danau, areal pesawahan, pesisir laut yang juga memberikan kontribusi dalam perkembangan kepariwisataan di pulau Bali. Selain itu, Tabanan juga mempunyai potensi yang luar biasa untuk dikembangkan dalam aktifitas pariwisata spiritual mengingat di Tabanan ada objek wisata Tanah Lot yang mana terdapat arsitektur bangunan pura ditengah laut. Selain itu, ada juga ular suci yang sangat dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai penjelmaan dari selendang Dang Hyang Nirartha saat ingin meninggalkan Tanah Lot. Dan ada juga aktifitas berdoa, melukat sebagai wujud mencari ketenangan bathin dan pembersihan diri secara sekala niskala. Tanah Lot juga dimuliakan sebagai wujud pemujaan kepada Bhatara penguasa lautan. Pada tataran filsafat Hindu, sejumlah tulisan suci mengungkapkan gagasan perlindungan laut (segara). Upacara Samudra Kertih merupakan salah satu komponen dari sad kertih yang mengacu pada menjaga keharmonisan hidup manusia dengan Tuhan, keharmonisan hidup manusia dengan sesamanya, dan keharmonisan hidup manusia dengan lingkungannya. Upakara samudra kertih diartikan sebagai upaya untuk menjaga kesucian dan kelestarian lautasn beserta segala isinya sehingga diharapkan mampu memberikan interpretasi dalam meningkkatkan sradha bhakmi masyarakat kepada Tuhan. Melalui upacara samudra ketih diharapkan mampu merangkau sinergitas antar sesama masyarakat dan menumbuhkembangkan rasa cinta umat manusia kepada lingkungan hidup. Samudra kertih adalah inisiatif yang terorganisir lainnya untuk menjaga laut atau samudera dan semua kekayaan alamnya. Skala dan abstraksi adalah bentuk pelestarian dan berbagai macam upacaranya akan terjadi di akhirat nanti. Hal ini memerlukan orang-orang yang menginspirasi untuk melindungi lautan, mengingat kini banyak praktik yang meluas dalam perusakan laut, termasuk pembuangan limbah industri.  Mengingat fungsi laut dinyatakan sebagai sumber daya alam yang mampu memberikan kehidupan bagi seluruh makhluk ciptaan Tuhan, maka masyarakat Hindu senantiasa mentaati dan menjujung tinggi ajaran konsep Samudra Kertih untuk selalu menjaga kelestarian alam. Penggabungan peran masyarakat dalam kegiatan kepariwisataan di lokasi wisata merupakan salah satu cara mewujudkan pembangunan kepariwisataan yang berbasis masyarakat dan berkelanjutan. Melalui praktik keagamaan, tatanan keyakinan mendapatkan pegangan yang kuat. Menurut masyarakat Hindu Bali, praktik keagamaan seperti membuat persembahan ritual kepada Dewa membantu mewujudkan keharmonisan antara manusia dan lingkungan. Tanah Lot dianggap kawasan sakral bagi masyarakat Hindu. Segare Tanah Lot, ular suci pura kahyangan tiga, pura segare,  Pura Penataran Murni, Pura Penyarikan, dan Pura Pesanggaran merupakan simbol kesucian Tanah Lot. Daerah di sekitar candi dan Seagara sangat penting bagi masyarakat Hindu karena kekuatan spiritual situs yang kuat. Upacara samudera Kerthi tahunan diadakan untuk menjaga kesucian danau, upacara ini diyakini sebagai upaya untuk menegakkan kesucian dan perlindungan sumber daya laut. Upacara ini dilaksanakan dengan penuh hormat, menjungjung tinggi kebersihan dan kelestarian perairan untuk mencegah pencemaran. Gagasan wisata spiritual merupakan perwujudan dari wisata yang berkualitas karena menghargai dan menghormati budaya lokal sserta alam dan lingkungan. Potensi daya tarik wisata bernuansa spiritual yang dapat dikembangkan di Tanah Lot antara lain:
  1. Wisata spiritual berbasis alam, karena kawasan Desa Beraban memiliki panorama alam pedesaan, hamparan sawah yang menghijau memiliki jalur lintas alam dan juga pesona lautan yang sangat menakjubkan.
  2. Atraksi kesenian dari satakan Desa Berraban yang mempergunakan piranti musik kontemporer, tetabuhan maupun gamelan ini merupakan potensi bagi wisata spiritual berbasis musik, yang diharapkan mampu meresap kedalam sanubari pendengarnya sehingga memperoleh kedamaian bathin.
  3. Wisata spiritual berbasis fisik, umumnya terkait dengan olah gerak dalam penyelenggaraan guna mencapai tingkat spiritualitas tertentu.
  4. Wisata spiritual berbasis kreatifitas, potensi wisata spiritual berbasis kreativtas seperti tradisi Mapeed.
  5. Wisata spiritual berbasis aktifitas spiritual, diidentifikasi dari kegiatan keagamaan dan penganut kepercayaan masarakat Hindu di Desa Adat Beraban, yakni dengan keberadaan pura yang ada di kawasan Tanah Lot
  6. Wisata spiritual berbasis aktifitas upacara keagamaan, hal ini diidentifikasi dengan mayoritas masyarakat Desa yang selalu melaksanakan Sradha Bhakti kepada Sang Pencipta melalui upacara Pujawali di Pura setempat yang jatuh pada hari Buda Cemeng Langkir.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *