Wisata religi merupakan salah satu jenis wisata yang berkaitan dengan keagamaan. Biasanya, wisata religi dijadikan untuk healing mendamaikan pikiran dengan aspek keagaamaan. Ini berlaku tidak hanya untuk satu agama, tetapi juga untuk semua agama. Biasanya destinasi wisata religi berupa tempat ibadah suatu agama yang memiliki nilai historis yang tinggi. Di indonesia sendiri terdapat banyak destinasi wisata religi, antara lain:
- Pura Tanah Lot, merupakan destinasi wisata religi yang berada di pantai. Pura ini menjadi tempat ibadah umat hindu dan acara keagamaan. Destinasi ini berada di Tabanan, Bali.
- Patung Yesus Toraja ( patung yesus memberkati) merupakan patung yang menjadi simbol umat nasrani di kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
- Masjid Agung Demak, merupakan masjid tertua di kawasan Demak yang dibangun di abad ke 15 masehi oleh Raden Patah. Disini juga menjadi makan Raden Patah yang menjadi destinasi wisata religi ziarah bagi umat islam.
- Maha Vihara Majapahit, merupakan tempat ibadah umat Budhis yang juga menjadi destinasi wisata religi yang banyak diminati karena bangunan vihara yang unik dan kental dengan arsitektur jawa dan terdapat patung Budha tidur terbesar ketiga di Asia Tenggara.
Wisata religi sendiri dapat memberikan manfaat yang baik kepada masyarakat yang berkunjung, baik untuk kesehatan lahir maupun batin. Diantaranya :
- Mengurangi stress.
- Meningkatkan konsentrasi.
- Meningkatkan kesenangan.
- Meningkatkan rasa bersyukur terhadap Sang Kuasa.
Tetapi, untuk saat ini masih ada beberapa destinasi wisata religi yang terkesan sepi dari pengunjung. Hal itu sangat disayangkan, mengingat tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk mengelola tempat dan memberi gaji untuk pegawainya. Faktor yang mempengaruhi ini antara lain:
- Kurangnya peran serta masyarakat pada sektor wisata.
- Kurangnya prioritas pembangunan pemerintah kabupaten terhadap sektor wisata.
- Kurangnya informasi yang tersebar di masyarakat luas.
- Kurangnya bekerja sama dengan investor.
- Kurang nyamannya fasilitas sarana dan pra sarana yang tersedia.
- Sulitnya akses transportasi menuju destinasi wisata.
Oleh karena itu, untuk menciptakan suasana yang baik bagi wisatawan ketika berkunjung, maka pengelola destinasi harus memperhatikan beberapa hal untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dengan cara sebagai berikut:
- Memperbaiki fasilitas yang sudah kurang layak dipakai. Ini menjadi point penting yang harus diperhatikan oleh pengelola, karena dengan memiliki sarana dan prasarana yang baik maka akan mendapat feedback yang baik juga dari pengunjung.
- Memperluas jangkauan promosi terhadap masyarakat. Bisa melalui koran, majalah, televisi, youtube dan lain-lain. Semakin luasanya informasi yang sampai di masyarakat, kemungkinan akan semakin bnayak masyarakat yang penasaran dan berminat untuk mengunjungi destinasi wisata religi tersebut.
- Mencari investor guna mempermudah proses perbaikan dan pengelolaan sarana dan prasarana yang ada. Dengan adanya investor, diharapkan destinasi wisata mempunyai pemasukan tetap, bukan hanya mengharapkan dari kunjungan wisatawan saja.
- Melibatkan masyarakat sekitar destinasi. Hal ini bisa memberikan bantuan secara tidak langsung terhadpa masyarakat sekitar dengan memberi prospek kerja, bisa berkesempatan untuk menjadi pedagang oleh-oleh khas daerah, membuka penginapan di sekitar destinasi, ataupun menjadi ojek untuk pengunjung.
No responses yet