Sejarah panjang Kota Yogyakarta yang meninggalkan jejak historis berupa monumen dan tetenger yang menandai peristiwa sejarah yang terjadi pada setiap babakan waktu itu memiliki ciri yang berbeda-beda mencerminkan kekhasan zamannya, baik dalam aspek arsitekturnya maupun aspek gayanya. Dari seluruh monumen dan tetenger yang ada di Yogyakarta, dilihat dari aspek peristiwanya dapat dibagi antara lainsebagai berikut:
- Monumen dan tetenger masa kerajaan mataram islam, monumen ini berpusat disekitar Kapanewon Kotagede berupa bangunan peninggalan kebesaran kerajaan yang mendukung Kotagede sebagai ibukota di Kotagede pada awal abad ke -17 meninggalkan jejak kejayaannya berupa bangunan monumenal yang sampai saat ini masih ada
- Monumen dan tetenger masa kasultanan yogyakarta, monumen ini berpusat di Keraton, baik bangunan, monumen atau landmark yang berada didalam maupun diluar Kraton, yang dibangun sejak Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1766- sekarang.
- Monumen dan tetenger masa Kadipaten Pakualaman, monumen ini berupa bangunan-bangunan sebagai pendukung fungsi Puro Pakualaman sebagai ibukota Kadipaten Pakualaman. Monumen ini berdiri tahun 1813 dan sampai sekarang masih berfungsi.
- Monumen dan tetenger masa kolonial belanda, monumen ini menandai perkembangan modernisasi kota Yogyakarta dalam sarana bidang pendidikan, transportasi, teknologi, industri, peribadatan, birokrasi pemerintahan, hiburan dan tata kota. Sarana prasarana ini ada di kawasan permukiman orang Eropa di Yogyakarta. Sampai sekarang keberadaannya masih dipertahankan namun sudah mengalami perubahan fungsi.
- Monumen dan tetenger masa revolusi kemerdekaan, monumen ini berhubungan dengan fungsi dan kedudukan Kota Yogyakarta sebagai ibukota Republik Indonesia pada 4 Januari 1946-27 desember 1949. Dullu, monumen ini dibuat oleh berbagai pihak, baik instansi pemerintah/negara , lembaga swasta, organisasi masyarakat dan anggota masyarakat.
- Monumen dan tetenger masa Kontemporer, monumen kontemporer yang berkaitan dengan sejarah sampai saat ini belum ada. Beberapa peristiwa penting mengenai kebangsaan indonesia antara lain deklarasi kebijakan Trikora 19 desember 1961 dan Pisowanan Ageng pada 20 mei 1998.
No responses yet