Kelurahan Bausasran merupakan kelurahan yang terletak di Kemantren Danurejan. Kelurahan Bausasran merupakan daerah yang menggunakan nama tokoh dalam penamaanya. Kelurahan ini memiliki luas wilayah sebesar 0,47 ha dan terdiri dari 12 RW dan 49 RT. Batas wilayah Kelurahan Bausasran antara lain :
- Utara : Kelurahan Kotabaru
- Timur : Kelurahan Klitren & Kelurahan Baciro
- Selatan : Kelurahan Gunungketur & Kelurahan Purwokinanti
- Barat : Kelurahan Tegal Panggung
Nama Bausasran terkadang dapat dituliskan berkebalikan tanpa menggeser makna yaitu Sasrabahu. Tumenggung Bausasra merupakan seorang arsitek dalam pembangunan kembali bangsal Sewata pada pemerintahan Paku Alam IV. Berdasarkan peta Jogjakarta en Omstreken, pada tahun 1925 nama jalan dan Kampung Bausasran sudah ada. Belum diketahui lebih lanjut mulai sejak kapan nama jalan Bausasran berganti menjadi jalan Mayjend Bambang Sugeng.
Kegiatan adat dan tradisi yang ada di Kelurahan Bausasran antara lain apeman, merti kampung, tlusupan, bedah bumi, ngesur tanah, mitoni, dan rangkaian prosesi pernikahan.
Potensi kesenian yang ada di Kelurahan Bausasran antara lain Teater Alit, Seni Tari Sekar Arum, Seni Layangan Pedal Kite, Jathilan Turonggo Forsta, Dagelan Mataram Roti Semir, Seni Teater Trio Semirwati, Angklung Semut Merah, Seni Pedalangan Jogja Historical Orchestra, Seni Keprajuritan Rakyat Bregada Bausosro Sawiji Lestari, Karawitan Ngudi Laras, Panembrama, Seni Musik Tradisional Orkes Keroncong Nahoga dan Karawitan Remaja. Untuk peninggalan warisan budaya terdapat Stasiun Lempuyangan, Bangunan Perumahan PJKA, Gauk/Sirene, bangunan SMP N 15 Yogyakarta, dan Museum Batik.