Perkembangan destinasi pariwisata dunia membawa sumber penghidupan baru bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Adanya aktivitas pariwisata seolah menjadi nafas segar karena sangat menjanjikan dalam meningkatkan perekonomian daerah sehingga berimplikasi terhadap tingginya minat investor dalam membuka bisnis lebih luas lagi seperti hotel, villa, akomodasi, restoran dan rumah makan.
Jumlah wisatawan yang berkunjung di Jawa Tengah dihitung berdasarkan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata. Jumlah wisatawan tahun 2020 sebanyak 8.829.656 orang wisatawan dengan rincian 53.399 orang wisatawan mancanegara dan 8.776.257 orang wisatawan nusantara. Urutan 5 (lima) besar kabupaten/kota yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara adalah Kabupaten Magelang (22.227 orang), Kabupaten Klaten (22.024), Kabupaten Jepara (3.004), Kota Magelang (1.361), Kota Surakarta (1.284), sedangkan 5 (lima) besar kabupaten/kota yang banyak dikunjungi wisatawan nusantara adalah Kabupaten Klaten (818.756 orang), Kabupaten Semarang (755.616), Kabupaten Magelang (696.193), Kabupaten Purbalingga (496.932) Kabupaten Banyumas (442.364).
Pada umumnya kajian tentang belanja/pengeluaran wisata (tourist expenditure) dianalisis secara makro dengan spektrum negara. Namun, kajian tentang belanja/pengeluaran wisata (tourist expenditure) secara mikro sangat penting untuk melihat karakteristik dan penyebaran dampak ekonomi yang diterima masyarakat di sekitar destinasi wisata. Tulisan ini akan manganalisis tourism expenditure secara mikro. Roda penggerak perekonomian Kota Surakarta tidak hanya dari sektor industri pariwisata, dengan menawarkan sembilan potensi unggulan dibidang pariwisata, yaitu wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), wisata belanja (shopping tourism), wisata kuliner (culinary tourism), wisata budaya (culture tourism), wisata bahari (marine tourism), wisata sejarah (history tourism), wisata olahraga (sport tourism), dan wisata religi (religious tourism).
Baca Juga : AKTIVITAS PENGEMBANGAN DESA MANDIRI
Pariwisata Belanja; sebuah tempat wisata tak terlepas dari yang namanya oleh-oleh. Di Surakarta, yang menjadi destinasi wisatawan untuk berbelanja oleh-oleh terletak di Pusat Grosir Solo (PGS), Beteng Trade Center (BTC) dan Pasar Klewer. Tiga tempat ini merupakan pusat belanja wisatawan yang berkunjung yang tentu saja juga menjadi destinasi wisata para wisatawan. Belanja menjadi komponen rantai pariwisata yang semakin relevan. Belanja telah menjadi faktor penentu yang mempengaruhi pilihan tujuan, komponen penting dari keseluruhan pengalaman perjalanan dan, dalam beberapa kasus, motivasi perjalanan utama.
Dengan adanya keinginan untuk berbelanja, pengembangan pariwisata belanja adalah fenomena yang menarik perhatian para pembuat kebijakan, akademisi dan pemimpin bisnis di seluruh dunia. Kota Surakarta, sebagai salah satu kota yang disebut “surga belanja” telah menarik banyak wisatawan mancanegara (wisman). Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa penilaian wisatawan mancanegara terhadap loyalitas wisata belanja di Kota Surakarta. Adanya beragam jenis pariwisata di Kota Surakarta, menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi wisatawan. Oleh karena itu, analisa belanja pariwisata di Kota Surakarta menjadi salah satu strategi untuk mengembangkan pariwisata di Kota Surakarta.
Statistik Pariwisata Jawa Tengah dalam Angka 2020
No responses yet