mostbet az casinolackyjetmostbet casinopin up azerbaycanpin up casino game

Eksistensi Rumah Cagar Budaya Dan Pengaruhnya Terhadap Rasa Ruang Di Kotagede Yogyakarta

Kotagede di Yogyakarta merupakan salah satu bekas pusat peradaban di pulau jawa sebagai ibu kota kesultanan mataram islam yang memiliki banyak asset cagar budaya. Rumah-rumah cagar budaya kotagede memiliki berbagai gaya arsitektur yang mengandung filosofi, norma, dan mencerminkan sejarah lokal. Namun sebagai Kawasan perkotaan, Kawasan permukiman Kawasan kotagede juga berkembang pesat menjadi Kawasan permukiman padat. Seiring dengan berkembangnya peradaban baru dengan pola kehidupan dan generasi yang baru, banyak rumah cagar budaya yang hilang dalam 20 tahun terakhir.

Asset cagar budaya merupakan jembatan antar peradaban yang menyampaikan nilai-nilai yang berkaitan dengan sejarah, budaya, agama, bahkan sikap politik yang membangun identitas masyarakat. Kotagede Yogyakarta sebagai salah satu bekas ibu kota kesultanan mataram islam merupakan Kawasan yang memiliki begitu banyak asset cagar budaya. Rumah cagar budaya di kotagede merupakan rumah tua dengan berbagai gaya arsitektur unik seperti joglo, kalang, limasan, jengki, dan kampung. Rumah-rumah tersebut tidak hanya merupakan sejumlah bangunan tua yang telah bertahan lebih dari 50 tahun, tetapi juga merupakan unsur budaya yang mengandung filosofi, norma, dan sejarah lokal kotagede sebagai Kawasan perkotaan sekaligus sebagai sebuah komunitas.

Sebagai sebuah bangunan, cagar budaya adalah benda berwujud dengan dimensi fisik yang tepat dibangun oleh atribut identitas masyarakat seperti budaya, sejarah, dan ideologi. Keberadaan rumah cagar budaya dengan keberadaan fisik rumah cagar budaya dari tiga hal utama yaitu bentuk fisik, kondisi fisik dan fungsinya. Dari segi wujud fisik, berdasarkan jumlah rumah pada masing-masing langgam arsitektur, dapat diketahui bahwa telah terjadi penurunan jumlah rumah cagar budaya pada tipe rumah joglo dan limasan. Terkait dengan dimensi fisik rumah cagar budaya adalah kondisi fisik rumah. 19 rumah yang berfungsi sebagai rumah tinggal sekaligus tempat usaha sedangkan dua rumah berfungsi sebagai fasilitas umum sebagai sekolah. Beberapa modifikasi telah dilakukan untuk mengakomodasi fungsi baru tersebut.

Rumah cagar budaya adalah dimensi non fisik. Menurut Budiharjo (2009), rumah bukan hanya bangunan tempat manusia bernaung, tetapi juga ruang dimana norma, kebiasaan, pengetahuan, harapan, dan kegiatan diciptakan dan dikembangkan. Selanjutnya cagar budaya adalah pendukung sosial (Yang, 2015) dan komponen penting dari budaya (Albert, 2015) dan sejarah (Engel, 2019). Rumah cagar budaya adalah rumah tua yang sudah ada dan dihuni beberapa generasi. Bentuknya yang unik dan keterkaitannya yang erat dengan  aktivitas  budaya  masyarakat membuatnya memiliki intensitas interaksi yang tinggi dengan masyarakat setempat. Selain itu, beberapa rumah merupakan rumah tokoh penting di lingkungannya. Itu membuatnya sangat penting dalam kaitannya dengan sejarah daerah. Dalam lingkup yang lebih spesifik, rumah-rumah tersebut merupakan bagian penting dari kenangan masyarakat yang tinggal. Kenangan yang melibatkan rumah cagar budaya ini kemudian juga membentuk persepsi masyarakat terhadap lingkungannya. Akibatnya, rumah cagar budaya bisa menjadi elemen penting dalam ikatan memori.

Salah satu signifikansi rumah cagar budaya di era modern adalah sebagai elemen penting yang berpengaruh positif terhadap rasa ruang (sense of place) lingkungannya dengan meningkatkan place dependence dan place identity.  Berbagai penelitian menyebutkan bahwa rasa ruang (sense of place) yang merupakan bagian utama  dari place  attachment memiliki  peran  penting  dalam  menstimulasi  dan mendorong  perilaku  protektif  terhadap  lingkungan  (Vilarem,  2019)  serta  mendorong serangkaian perilaku positif, terutama dalam menjaga dan meningkatkan tatanan lingkungan mereka (Scannell & Gifford, 2014).  Terhadap hal tersebut, maka direkomendasikan agar rumah cagar budaya dijaga eksistensinya demi kualitas lingkungan permukiman itu sendiri.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Latest Comments

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.