Kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka hijau yang cukup luas sebagai kawasan wisata semakin meningkat. Masyarakat menginginkan kawasan wisata yang rindang dan sejuk, serta memiliki unsur pembelajaran terhadap pengalaman berwisata. Oleh karena itu sudah seharusnya masyarakat diberikan kesadaran akan pentingnya lingkungan dengan mengenalkan konservasi agar dapat mengatasi berbagai masalah mengenai lingkungan. Konservasi tidak hanya diperkenalkan akan tetapi harus ada aksi nyata melalui pengalaman dan pendidikan. Memenuhi kebutuhan tersebut, Agroedutourism sebagai wisata pendidikan dapat dikembangkan sehingga mengacu pada prinsip konservasi. Pengembangan konsep Agroedutourism berbasis konservasi diperlukan agar penyampaian pendidikan pertanian dapat diterapkan sesuai dengan prinsip konservasi yaitu pengawetan, perlindungan, dan pemanfaatan secara lestari. Adanya Agroedutourism diharapkan dapat menimbulkan kesadaran untuk menjaga lingkungan dari kerusakan-kerusakan. Agroedutourism telah menjadi alternatif liburan untuk dapat memperkenalkan pertanian
Konsep Agroedutourism selama ini belum populer dan belum banyak penggunaannya. Pada dasarnya Agroedutourism merupakan gabungan dari dua jenis wisata, yaitu agro tourism dan educational tourism. Wisata agro atau agrotourism adalah suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian (Departemen Pertanian, 2004). Educational Tourism (Wisata Pendidikan) yaitu suatu kegiatan pariwisata yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi perbandingan ataupun pengetahuan mengenai bidang kerja yang dikunjunginya. Wisata jenis ini juga disebut sebagai study tour atau perjalanan kunjungan pengetahuan (Suwantoro, 1997).
Wisata pendidikan pertanian atau Agroedutourism merupakan suatu konsep penggabungan antara aktivitas wisata dan pertanian yang berbasis education. Konsep Agroedutourism atau wisata pendidikan pertanian, yaitu kegiatan wisata untuk tujuan studi yang dapat memperluas pengalaman, rekreasi, dan pengetahuan tentang alam dan teknologi pertanian melalui ilmu-ilmu pertanian dalam cakupan luas antara lain: pertanian bercocok tanam,peternakan, kehutanan, baik dalam ruang maupun luar ruang/lapang yang akan memberikan tambahan pengetahuan (Riyani, 2005). Agroedutourism menggunakan konsep pendidikan pengalaman (experience education). Konsep ini menurut Murti (2005) merupakan salah satu konsep pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas manusia dengan alam terbuka/bebas sebagai sarana belajar. Konsep ini menitikberatkan pada proses yang dikembangkan berdasarkan tujuan dan implementasi dengan pola-pola aktifitas yang menarik dan memiliki metafora yang jelas pada kehidupan nyata.
PT. Kirana Adhirajasa Indonesia, selaku konsultan pariwisata mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kutai Kartanegara atas kepercayaan dan kerjasamanya sehingga terselesaikan kajian pariwisata terkait Aanalisis Kelayakan Agroedutourism Pulau Kumala. Diharapkan kajian ini dapat dijadikan bahan penyusunan kebijakan serta peningkatan kualitas Pulau Kumala dalam bidang pariwisata. Untuk informasi lebih lanjut mengenai kajian atau konsultasi Pariwisata dapat menghubungi Admin kami di 081215017910
No responses yet