Mite Sanghyang Kenit, Daya Tarik Wisata Alam Desa Rajamandala Kulon

Objek wisata Sanghyang Kenit adalah cerita mite yang dipercaya oleh masyarakat di Desa Rajamandala, yang bercerita mengenai asal-usul tentang nama sanghyang kenit. Sanghyang berasal dari kata Sang dan Hyang adalah berarti sesuatu dianggap agung dan luhur, sedangkan kenit/kedit memiliki arti melingkar. Kondisi ini jika diperhatikan dengan baik, bentuk dari Goa yaitu melingkar bulat. Begitupun ketika aliran Sungai Citarum Purba ketika keadaan normal, artinya berbentuk melingkar dan memutar. Keindahan sanghyang kenit dapat dilihat dari bebatuan eksotis, dinding tebu, dan juga goa. Selain itu, sanghyang kenit juga menyimpan kekayaan sejarah dan ilmu pengetahuan.

Mite sangkhyang kenit juga mengisahkan cerita adanya seorang keturunan wali bernama Eyang Wastu Lingga, menyembelih hewan kendit sebagai tumbal. Hewan kendit sendiri yaitu seekor kambing berwarna putih memiliki “sabuk pinggang”. Berwarna hitam di badannya ataupun sebaliknya, untuk dijadikan sebagai hewan persembahan di lokasi ini.

Cerrita-cerita sanghyang kenit menjadi daya tarik tersendiri atas tempat tersebut. konsep cerita yang tampilkan adalha mite. Cerita yang berkisah tentang tokoh-tokoh yang memiliki kemampuan adikodrati yang berkaitan dengan orang suci atau orang-orang pilihan. Mite merupakan cerita rakyat yang bersifat lisan yang di turunkan dari generasi ke generasi.

Mite sanghyang kenit dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai destinasi wisata yang pada akhirnya dapat mendatangkan wisatawan secara lebih masif dan rapi. Sebagai destinasi wisata, sanghyang kenit memiliki keunikan yang menjadi sasaran utama. Keunikannya dapat dilihat dari keindahan alam, flora-fauna, budaya, dan unsur spiritualnya. Kualitas sanghyang kenit sebagai destinasi wisata dapat dilihat dari fasilitas, pelayanan, jasa, pemasaran dan aksebilitas yang mendukung saghyang kenit sebagai destinasi wisata. Pengembangan sanghyang kenit sebagai destinasi wisata menjadi acuan sebagai sumber penghasilan utama bagi masyarakat sekitar dan juga pendapatan daerah.

Sebagai bagian dari destinasi wisata, sanghayng kenit harus didukung oleh berbagai upaya kepariwisataan, antara lain:

1. Keunikan
2. Keaslian, alam dan adat yang dilakukan sehari-hari.
3. Kelangkaan, sulit ditemui di negara lain.
4. Menumbuhkan semangat dan memberikan nilai bagi wisatawan.