Profil Demografi Wisatawan Singapura yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2022

Pariwisata dunia diprediksi akan berubah selepas pandemi Covid-19 berlalu. Kedepannya, persoalan mengenai kesehatan, kebersihan, keselamatan, dan keamanan akan menjadi isu utama bagi dunia pariwisata. Diantara sejumlah tren dan pergeseran yang diperkirakan bakal terjadi selepas pandemi misalnya referensi berwisata yang berubah menjadi berlibur sendirian, tertarik pada wisata kesehatan, wisata virtual, hingga staycation. Perubahan dan pergeseran pola wisata tersebut menjadi sangat penting untuk dipahami. Selain itu, oleh karena isu mengenai keselamatan dan kesehatan akan lebih diprioritaskan para pelancong, maka diperlukan pula protokol tatanan yang memprioritaskan kesehatan.

Bagi warga Singapura, berbelanja dan bersantap menjadi alasan utama dalam menentukan pilihan destinasi wisata yang akan dikunjungi.  Sedangkan tujuan utama mereka berpergian adalah untuk beristirahat dan relaksasi. Wisatawan Singapura lebih banyak menggunakan platform pemesanan liburan online popular, seperti agoda, booking.com, skycanner, kayak, maupun situs web dari maskapai penerbangan. Meskipun begitu, wisatawan Singapura masih merasa khawatir tentang penipuan online pada saat memesan perjalanan wisata.

Wisata MICE merupakan salah satu produk unggulan industri pariwisata di Indonesia. Berikut beberapa karakteristik pasar Singapura dalam wisata MICE, yaitu perusahaan biasanya merencanakan 6-12 bulan sebelumnya. Banyak agen yang menggunakan campuran kontrak langsung maupun Destination Management Company (DMC) local untuk merencanakan dan mengoperasikan grup. Selain itu, penentuan harga juga akan menentukan pilihan tujuan wisatawan.

Negara ASEAN yang paling banyak diminati wisatawan Singapura adalah Thailand, Malaysia, dan Indonesia, sedangkan negara lainnya dengan jarak yang tidak terlalu jauh, seperti Japan, Korea Selatan, dan Taiwan. Wisatawan Singapura biasanya merencanakan dan memesan 3-6 bulan sebelumnya dengan musim puncak untuk bepergian adalah bulan Januari – Februari bertepatan dengan tahun baru Tionghoa, kemudian di bulan Mei yang bertepatan dengan hari besar Waisak dan bulan Ramadhan, berikutnya bulan Agustus yang bertepatan dengan hari Raya Haji dan National Day, selanjutnya di bulan November – Desember yang bertepatan dengan libur panjang sekolah dan Nataru.

PT Kirana Adhirajasa Indonesia, selaku konsultan pariwisata mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Kota Yogyakarta dan semua pihak, atas kepercayaan dan kerjasamanya sehingga terselesaikannya salah satu kajian pariwisata terkait Analisis Kunjungan Wisatawan DIY Tahun 2022. Kami berharap semoga kajian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam bidang pariwisata di Kota Yogyakarta.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai kajian atau konsultasi Pariwisata dapat menghubungi Admin kami di 081215017910

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 + 4 =

Latest Comments