Revitalisasi PKL Teras Malioboro 2 Sebagai DTW Belanja

Perkembangan Malioboro sebagai wisata belanja yang cukup diminati wisatawan sangat berdampak pada pertumbuhan jasa akomodasi yang berada di Jalan Sosrowijayan dan Dagen untuk menunjang aktivitas wisata. Jalan Sosrowijayan dan Dagen menjadi pilihan wisatawan untuk memenuhi kebutuhan selama berwisata karena letaknya yang startegis dan cukup potensial dengan didukung oleh sarana dan prasarana serta jasa akomodasi berupa hotel, losmen, wisma dan homestay yang dibutuhkan oleh wisatawan.

Malioboro dikenal sebagai kawasan yang menyimpan kenangan dan filosofis karena selalu menjadi kunjungan wajib wisatawan saat berada di Kota Yogyakarta. Seiring waktu berjalan, animo masyarakat yang berkunjung ke kawasan ini semakin banyak sehingga diperlukan revitalisasi secara berkala untuk dapat berkembang dan beradaptasi sesuai kebutuhan dan kapabilitas sebagai kawasan wisata. Perubahan tersebut tentunya akan berdampak pada persepsi dan penilaian pengunjung terhadap lokasi-lokasi tertentu di kawasan Malioboro.

Malioboro sendiri juga sangat erat kaitannya dengan pedagang kaki lima atau PKL yang hampir di setiap koridor jalan Malioboro dipenuhi oleh para PKL yang menjajakan jualannya. PKL dapat ditemui sangat mudah dan bahkan sudah sangat menjamur hampir di seluruh sudut jalan Malioboro, seperti dengan definisi dari PKL yang tidak mempunyai usaha menetap dan banyaknya berdagang di emperan/depan toko yang banyak dilalui orang banyak sangat menggambarkan keadaan secara real di jalan Malioboro. Keberadaan mereka yang sangat mendominasi di sepantaran jalan memunculkan beberapa hal positif serta negatif bagi pelaku wisata.

Relokasi dan revitalisasi di kawasan malioboro dilaksanakan untuk menambah daya tarik untuk meningkatkan kujungan wisatawan ke daerah tersebut seperti yang kita ketahui kawasan Malioboro adalah pusat kota sekaligus ikon kota yang sangat padat pengujung. Kawasan Malioboro menjadi pusat kota karena menyediakan berbagai macam fasilitas dari tempat rekreasi budaya, rekreasi belanja dan edukasi dalam satu tempat. Memadukan wisata belanja dan budaya yang menjadi ciri khas kawasan heritage Malioboro, memunculkan kembali unsur terpenting yang selalu dipegang Kota Jogja untuk pariwisatanya, Sapta Pesona terwakilkan di dalam suasana yang dibangun pada Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2. Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahtamahan dan Kenangan yang ditawarkan terbalut kehangatan seni dan budaya yang melekat erat di kawasan jantung Kota Yogyakarta.

Teras Malioboro telah menjadi lokasi pusat belanja barang-barang khas Kota Jogja dan sekitarnya. Beragam jenis souvenir, kerajinan tangan dari bahan alami, batik, kaos oblong khas Jogja, hingga kuliner kini tertata apik dengan konsep indoor di Teras Malioboro. Teras Malioboro 2 sebagai salah satu pusat oleh-oleh dan kuliner di kawasan jalan Malioboro merupakan sebuah potensi besar untuk memajukan bisnis pelaku UMKM dan memunculkan ikon baru tujuan wisata di Kota Yogyakarta. Teras Malioboro 2 dibangun di atas lahan 4000 m2 dari total luas 8000 m2.

Teras Malioboro 2 merupakan lokasi komersial dan wisata dengan tingkat kunjungan tinggi, kenyamanan dan efektivitas adalah elemen esensial dalam perancangan serta keberlanjutan bangunan. Pada Teras Malioboro 2, yaitu cukup sesuai dengan kriteria pusat promosi, menonjol pada kapasitas pengunjung maupun pedagang, luasan yang ideal sesuai pengelompokkan pusat komersial, fasilitas umum serta penunjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *