Mendatangkan wisatawan sebanyak mungkin ke suatu destinasi memang berdampak baik bagi sektor ekonomi, namun bagaimana dengan akibat yang ditimbulkan di sektor lain. Intensifikasi pariwisata perkotaan telah secara negatif mengubah kondisi lingkungan, ekonomi dan sosial yang diperlukan untuk keberlanjutan masa depan di semua model pembangunan. Saat ini, kebudayaan menjadi salah satu hal yang menarik dan banyak diperbincangkan di masyarakat. Banyak masyarakat yang memiliki kebudayaan berbeda dan ketika mereka bertemu dan berinteraksi satu sama lain, mereka merasakan perbedaan kebudayaan dan keanekaragaman budaya yang memberikan dampak bagi hubungan mereka dalam bermasyarakat. Sadar atau pun tidak, kebudayaan memiliki peran penting dalam suatu hubungan antara suku bangsa yang berbeda. Bahkan kebudayaan juga memiliki peran penting dalam memandang realita di kalangan antar suku bangsa dengan budaya-budaya (subculture) yang berbeda. Sebagai contohnya ketika terdapat seseorang dengan latar belakang budaya subculture. Pariwisata atau kegiatan wisata biasanya dilakukan oleh orang-orang yang ingin menyegarkan pikiran mereka untuk berlibur dan memanfaatkan waktu mereka bersama keluarga untuk berekreasi. Adapun beberapa alasan seseorang ingin berwisata diantaranya dikarenakan adanya dorongan keagamaan, seperti berekreasi ke tempat suci agama untuk mendalami ilmu tentang agama, kuliner seperti makanan khas, dan keindahan alam seperti pegunungan atau lautan.
Berbagai pendekatan terhadap hubungan antara pariwisata dan budaya menunjuk pada masalah definisi. Kebudayaan mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa segala sesuatu adalah kebudayaan. Dari sudut pandang ini, semua bentuk pariwisata dapat digambarkan sebagai “wisata budaya” (UNWTO). Pendekatan komprehensif ini kurang bermanfaat karena tidak dapat mengidentifikasi tanda-tanda budaya yang sangat penting bagi industri pariwisata dan sebaliknya. Pendekatan awal terhadap hubungan antara pariwisata dan budaya didasarkan pada tempat dan monumen sebagai atraksi budaya. Ketika berbicara tentang wisata budaya, maka perlu ditekankan pada hubungan antara ibukota budaya kota dan perkembangan sosial ekonomi kota. Ini membutuhkan perhatian khusus pada berbagai jenis aset, nilai, dan aktor yang terlibat. Untuk industri pariwisata, “kota warisan” telah menjadi tujuan yang menyediakan pengunjung dengan lingkungan yang unik yang menggabungkan atraksi budaya dan rekreasi.
Sumber daya budaya harus dipertimbangkan dalam konteks sumber daya pelengkap dan dukungan infrastruktur. Tidak hanya keragaman kota, yang ditawarkan, tetapi juga fakta bahwa hal sumber daya bukan produk eksklusif untuk konsumsi wisatawan, tetapi untuk berbagai pengguna, wisata budaya kota adalah fenomena yang kompleks. Unsur utama merupakan unsur yang memberikan alasan bagi wisatawan untuk berkunjung ke kota tersebut. Unsur-unsur minor dan tambahan sangat penting bagi keberhasilan urban tourism, namun bukan menjadi daya tarik utama pengunjung. Oleh karena itu, semua faktor (primer, sekunder, tambahan) harus dipertimbangkan secara matang ketika merencanakan pengembangan pariwisata (budaya) di kawasan perkotaan.
Wisata budaya perkotaan yang berkelanjutan membutuhkan batasan yang terencana dengan baik untuk tempat wisata. Ini adalah masalah mengurangi kunjungan kelompok, dengan menyesuaikannya dengan kapasitas yang dihasilkan dari penghitungan daya dukung setiap lokasi dan penerapan kebijakan pembatasan untuk mencapainya.
No responses yet